Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menyebut dugaannya soal kondisi pelaksanaan Pilpres 2024 mendatang.
Ray menduga tokoh-tokoh yang berpotensi mengemuka sebagai kandidat presiden maupun wakil presiden kemungkinan hanya didorong oleh kepentingan pragmatisme.
Dia memprediksi capres dan cawapres pada Pilpres 2024 akan didominasi pimpinan dan kader partai politik, meskipun ada tokoh-tokoh kepala daerah yang memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas cukup tinggi.
Ray juga menyebut kontestasi politik di Indonesia sejak periode kedua Pemerintahan Presiden Joko Widodo didominasi kelompok partai politik. Karena itu tingkat elektabilitas dan popularitas bukan faktor utama yang menentukan bursa capres-cawapres nantinya.
Menurut Ray, tingkat popularitas merupakan sesuatu yang dapat diusahakan lewat kerja-kerja para kader di internal partai. Jaringan media yang turut dikendalikan sejumlah pimpinan partai politik, serta modal-modal lainnya.
"Jadi mesin popularitas itu bisa digerakkan sedemikian rupa," kata Ray dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/7).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: