Negara Lain Berikan Vaksin Ketiga untuk Nakes, Indonesia Tetap Fokus Kejar Herd Immunity
Beberapa negara di dunia, seperti Turki dan Arab, sudah mulai menyuntikkan vaksin dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan (nakes) di negara mereka. Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis mengatakan Indonesia juga memiliki wacana yang sama, namun target herd immunity masih lebih dianjurkan untuk diprioritaskan.
"Vaksin ketiga memang menambah imunitas antibodi, tapi di satu sisi, herd immunity tidak tercapai. Jadi lebih baik semua divaksinasi yang pertama dan kedua, baru nanti yang ketiga," jelasnya dalam dialog virtual Prokes Diperketat saat PPKM Darurat, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga: Yuk! Cek Lokasi Layanan Vaksinasi di Jakarta Melalui COVID19.go.id
Ia menyampaikan Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak penduduk. Berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), dibutuhkan minimal 70 persen populasi yang sudah divaksin agar kekebalan kelompok tercapai. Untuk memenuhi standar minimal itu, Indonesia harus melakukan vaksinasi terhadap 187 juta orang.
"Sedangkan saat ini kita baru 10 persen sedikit. Jadi, masih banyak sekali yang harus divaksinasi. Kalau kita mengambil vaksinasi yang ketiga, itu akan mengurangi herd immunity. Jadi yang paling baik sih sebetulnya herd immunity dulu semuanya. Itu yang kita anjurkan," tambahnya.
Dokter spesialis penyakit dalam itu mengungkapkan sudah ada penelitian di Bandung mengenai vaksinasi dosis ketiga atas vaksin Sinovac. Untuk informasi lebih lanjut, Iris mengatakan lebih baik menunggu pengumuman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).
"Kalau untuk nakes memang ada pemikiran untuk diberikan vaksinasi ketiga, ntah platformnya sama atau beda. Nanti kita tunggu saja dari pemerintah," tuturnya.
Menurut Iris, penggunaan jenis vaksin yang berbeda untuk dosis ketiga merupakan sesuatu yang memungkinan. Pasalnya, dosis ketiga berperan sebagai penguat yang akan memperluas cakupan dari virus yang bermutasi sehingga diharapkan kekebalan yang didapatkan akan lebih efektif.
"Jadi dua kali seri yang sama, penguatnya seri lain. Secara imunologi tentu masuk di akal karena itu untuk memperluas cakupan dari virus yang bermutasi. Harapannya seperti itu. Walaupun belum ada yang khusus di Delta, tapi kalau membuat cakupannya lebih luas saya kira akan lebih baik hasilnya," terang Iris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: