Segini Biaya yang Dibutuhkan Bank Dunia untuk Bangun Kembali Gaza, Mohon Doanya
Bank Dunia (World Bank) melaporkan bahwa untuk membangun kembali Gaza setelah perang antara Israel dan Hamas di wilayah itu akan menelan biaya hingga $485 juta. Laporan itu mengatakan akan memakan waktu hingga $380 juta untuk memperbaiki kerusakan fisik saja, dengan lebih banyak lagi yang dibutuhkan untuk kebutuhan pemulihan lainnya.
Israel melakukan gelombang serangan udara selama konflik 11 hari pada bulan Mei dan gerilyawan Palestina menembakkan ribuan roket, yang sebagian besar dicegat. Lebih dari 260 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina.
Baca Juga: Qatar Buka Lapangan Kerja Khusus untuk Lulusan Palestina, Ini Alasannya
Gaza telah berada di bawah blokade Israel dan Mesir yang melumpuhkan sejak Hamas merebut kekuasaan dari pasukan saingan Palestina pada 2007 dan masih terluka dari tiga perang sebelumnya antara Israel dan kelompok militan Islam.
Bank Dunia mengatakan perang menyebabkan kerugian ekonomi hingga $190 juta, di wilayah di mana pengangguran sudah mencapai sekitar 50%. Dikatakan lebih dari 4.000 rumah dihancurkan atau sebagian rusak.
“Ini adalah episode malang lainnya di mana orang-orang Palestina di Gaza melihat diri mereka berada di tengah-tengah konflik dan kehancuran,” kata Kanthan Shankar, direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza, dilansir Associated Press, Jumat (9/7/2021).
Laporan tersebut, yang dilakukan dengan PBB dan Uni Eropa, dirilis Selasa.
Setidaknya 254 orang tewas di Gaza selama perang terbaru ini, termasuk 67 anak-anak dan 39 wanita, menurut kementerian kesehatan Gaza. Hamas telah mengakui kematian 80 militan. Dua belas warga sipil, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel, bersama dengan satu tentara.
Israel menyalahkan kerugian sipil pada Hamas, yang menempatkan peluncur roket dan infrastruktur militer lainnya di lingkungan perumahan. Militer mengatakan telah melakukan segala upaya untuk menyelamatkan warga sipil.
Lebih dari 2 juta penduduk Palestina di Gaza telah menanggung beban konflik dan permusuhan yang berulang selama tiga dekade terakhir. Pergerakan masuk dan keluar wilayah sangat dibatasi, pemadaman listrik sering terjadi, dan Gaza juga menghadapi wabah virus corona.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: