Indonesia memiliki 3 juta dosis vaksin Moderna yang rencananya akan diberikan kepada para tenaga kesehatan sebagai dosis vaksin ketiga atau vaksin booster.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi, menekankan bahwa vaksin dosis ketiga ini akan berperan sebagai booster yang lazim dilakukan dalam proses vaksinasi. Ia berharap masyarakat tidak salah paham mengenai istilah pemberian vaksin ketiga ini.
Baca Juga: Kedatangan Vaksin Tahap ke-22, Sebanyak 1,4 Juta Dosis Mendarat di Indonesia
"Jadi, kalau istilah kami bukan penyuntikan yang ketiga. Kalau penyuntikan ketiga nanti terkesan kita dapat 3 kali, masyarakat masih banyak yang belum. Saya lebih membahasakannya adalah booster karena vaksin itu memang selalu harus ada booster seperti halnya vaksin influenza. Vaksin yang lainnya pun ada booster," ujar Adib dalam dialog virtual KPCPEN, Selasa (13/7/2021).
Adib menyampaikan, hingga sejauh ini proses pemberian vaksin booster untuk nakes masih dalam proses diskusi. Ada kemungkinan pola pemberiannya akan serupa dengan dosis vaksin pertama dan kedua.
"Kapan diberikan booster? Bisa 6 bulan atau 1 tahun, tergantung antibodi yang kemudian terbentuk," imbuhnya.
Meskipun begitu, Adib berharap rencana ini dapat segera diimplementasikan agar bisa melindungi nakes di tengah situasi pandemi Indonesia yang mengkhawatirkan ini.
"Kondii saat ini yang jumlah kematian dan jumlah kesakitan di tenaga medis nakes ini melonjak sejalan dengan kenaikan kasus, akhirnya berdampak juga kasus sakit dan wafatnya para tenaga medis dan tenaga kesehatan," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: