Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat REC PLN, Pabrik Otsuka Beralih Pakai Listrik EBT 16,3 MVA

Lewat REC PLN, Pabrik Otsuka Beralih Pakai Listrik EBT 16,3 MVA Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komitmen PT PLN (Persero) meningkatkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ramah lingkungan dengan memprioritaskan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) mendapatkan respons positif dari sektor industri di Indonesia.

Salah satunya dari PT Amerta Indah Otsuka (AMIO) yang telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dengan PLN yang dilakukan secara daring pada Rabu (14/7/2021).

Baca Juga: PLN Salurkan Bantuan Oksigen ke Sejumlah RS di Jawa Tengah

Perjanjian Jual Beli REC AMIO dilaksanakan untuk memenuhi 100% penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional di dua pabrik AMIO, yakni Pabrik Sukabumi dan Pabrik Pasuruan. Secara total, PT Amio saat ini dipasok listrik PLN dengan daya mencapai 16,3 Mega Volt Ampere (MVA). Daya tersebut setara dengan kebutuhan listrik bagi sebanyak 12.500 rumah tangga dengan daya 1.300 VA.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengapresiasi kerja sama Jual Beli REC dengan AMIO. Hal ini karena melalui pembelian REC PLN, AMIO turut menjadi bagian kontributor dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Bob berharap agar kerja sama Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan ini dapat diikuti oleh industri lain sebagai salah satu opsi klaim penggunaan energi terbarukan di lokasi investasinya.

"Dengan demikian, PLN bersama PT Amerta Indah Otsuka dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan serta mempercepat pencapaian target energi terbarukan di Indonesia," ujarnya.

REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam pembelian serta mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia. Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan lain bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional.

"PLN bekerja sama dengan beberapa mitra, termasuk dengan APX inc, yang merupakan penyedia sistem pelacakan (tracking system) dengan standar internasional. Sistem pelacakan memberikan nomor seri unik untuk setiap REC sehingga setiap transaksi atau klaim atas REC dapat diverifikasi dan dilacak secara transparan," ujarnya.

Bob menambahkan, saat ini PLN menyediakan REC dari Pembangkit Listrik Terbarukan Tenaga Panas bumi Kamojang dengan kapasitas 140 MW. Ke depan, PLN akan mendaftarkan pembangkit listrik terbarukan lainnya yang lebih beragam dengan teknologi terkini sesuai kebutuhan industri di Indonesia.

"Karena kami berkomitmen, penjualan REC akan dikembalikan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan pada tahun 2025," tambah Bob.

Sementara itu, Plant Manager AMIO Pasuruan, As'ad Abdul Wahid, sangat mengapresiasi program REC yang dihadirkan oleh PLN. Seiring dengan anjuran dari AMIO pusat di Jepang, adanya program REC memfasilitasi semangat perusahaan terhadap penggunaan energi baru terbarukan dalam kegiatan produksi.

"Listrik adalah energi paling krusial agar kegiatan produksi bisa berlangsung. Kualitas daya listrik juga menjadi concern dan saya berharap makin bisa diandalkan sehingga proses produksi makin optimal," tutup As'ad. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: