Mensos Tri Rismaharini masih menjadi bahan pembicaraan usai drama marah-marahnya kepada anak buahnya dan mengancam akan menempatkan ASN ditempatkan di Papua.
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati mengamati sikap politisi PDIP itu dapat dimaknai menganggap Papua Kecil.
Bukan hanya itu, bacaan Neni mengesankan Pulau Cendrawasih itu sebagai tempat pembuangan bagi para ASN yang tidak becus bekerja. Padahal, karena masih banyak masalah sosial seharusnya Risma merangkul Papua.
"Kita bisa melihat bahwa sikap seorang menteri yang tidak inklusif. Mestinya Papua dirangkul ada banyak problem yang berkaitan dengan sosial disana, bukan malah mencederai rakyat Papua dengan bahasa yang tidak santun," demikian kata Neni dikutip dari RMOL. Rabu malam (14/7).
Sementara itu, sosiolog Universitas Ibnu Khaldun Musni Umar menyebut Risma memang dikenal sebagai pemimpin yang suka marah-marah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: