Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risma Minta Pos Indonesia Genjot Penyaluran BST

Risma Minta Pos Indonesia Genjot Penyaluran BST Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) kembali blusukan memantau langsung penyaluran bantuan sosial, termasuk bantuan sosial tunai (BST) di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Selasa, (20/7/2021).

Risma memberikan apresiasi kepada PT Pos Indonesia (Persero) lantaran BST bisa dicairkan saat itu juga dan langsung diterima keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap KPM mendapatkan BST sebesar Rp300 ribu. Untuk bulan ini Rp600 ribu yang merupakan gabungan dari Mei dan Juni.

Baca Juga: Pastikan Penyaluran Bansos Cepat dan Tepat Sasaran, Mensos Risma Cek Langsung ke Penerima Manfaat

"Bu Mensos mengapresiasi kami karena uangnya bisa diterima langsung KPM dan bisa cair saat itu juga. Mereka (KPM) juga tidak perlu jauh-jauh pergi dari rumah karena diantarkan langsung," ujar Eksekutif Vice President Pos Indonesia Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Kiagus Muhammad Amran.

Amran mengatakan penyaluran BST saat ini dilakukan dengan cara mengunjungi langsung ke rumah KPM (door to door). Upaya ini dinilai dapat mencegah terjadinya kerumunan.

Selain itu, Mensos Risma meminta kepada Pos Indonesia untuk kembali mempercepat penyaluran BST. Ditargetkan seluruh KPM sudah menerima BST dari Pos Indonesia.

"Jadi Bu Mensos meminta kepada kami untuk dipertahankan dan ditingkatkan lagi penetrasinya agar seluruh KPM bisa menerima BST," kata Amran.

Dari data yang masuk, per 20 Juli, tercatat ada 152 ribu KPM penerima BST di wilayah Surabaya. Menurutnya, data ini masih akan terus bertambah. Selain dengan mekanisme door to door, pihak Pos Indonesia juga menyalurkannya melalui pihak RW.

Dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, KPM yang datang dibatasi hanya 10 orang. Hal ini menjadi bagian dari strategis Pos Indonesia untuk mempercepat penyaluran BST.

Pada kesempatan itu, Mensos Risma juga mengecek penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Bansos Beras (BSB). PKH dan Kartu Sembako disalurkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara). Sementara BSB disalurkan oleh Perum Bulog.

Terkait BSB, Amran mengatakan BSB tidak disalurkan melalui Pos Indonesia untuk wilayah Jawa Timur. Namun  Risma mengharapkan pihak Bulog bisa bersinergi dengan Pos Indonesia dalam menyalurkan BSB.

"Kalau di daerah lain saya lihat mereka sudah connect. Daripada Bulog cari-cari alamat. Pos Indonesia kan sudah rutin sejak tahun lalu, jadi alamat sudah jelas," kata Risma.

Sebagai informasi, Kemensos bermitra dengan Perum Bulog dalam penyaluran beras seberat 10 kg per KPM untuk 10 juta KPM PKH, 10 juta KPM BST, dan 8,8 juta KPM Kartu Sembako non PKH. Perum Bulog yang menyalurkannya.

Total volume untuk beras dari Perum Bulog sebesar 200.000.000 kg. "Dengan bantuan beras, diharapkan memenuhi sebagian kebutuhan pokok para KPM yang terdampak pandemi," kata Risma.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: