China Tingkatkan Aktivitas di Sepanjang Perbatasan, Angkatan Darat India Bersiaga

Warta Ekonomi, New Delhi -

Militer China telah meningkatkan aktivitasnya di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di daerah Barahoti di Uttarakhand. Pergerakan di pihak China di daerah itu dilaporkan telah terlihat setelah jeda lebih dari enam bulan.

Menurut sumber pemerintah, sekitar 40 tentara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) baru-baru ini terlihat berpatroli di sepanjang LAC di Barahoti.

Baca Juga: Dialog Buntu, Posisi Terdesak China, India Pilih Uji Tembak Rudal Generasi Baru Akash-NG

“Sekitar 40 tentara China datang ke daerah sepanjang LAC di Barahoti. Pasukan PLA terlihat di daerah itu setelah waktu yang lama,” kata sumber tersebut, dilansir India Today, Kamis (22/7/2021).

Mengingat perkembangan terakhir di sepanjang LAC, sektor sentral mungkin melihat aktivitas China yang meningkat dalam waktu dekat tetapi semua persiapan telah dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut, sumber menambahkan.

China juga meningkatkan aktivitas di pangkalan udaranya di dekat Barahoti di mana sejumlah drone dan helikopter telah beroperasi, kata sumber tersebut.

Pasukan India dilaporkan memindahkan dan mengerahkan pasukannya di sektor tersebut di Uttarakhand tahun lalu untuk menghindari skenario seperti Ladakh. India telah menempatkan pasukan tambahan di sektor tengah dan formasi belakang telah maju di sana, kata sumber tersebut.

Barahoti telah melihat beberapa pelanggaran di masa lalu dan diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayah mereka.

Baru-baru ini, Kepala Staf Pertahanan Jenderal Bipin Rawat dan Panglima TNI Letjen Y Dimri meninjau situasi keamanan di sektor pusat, termasuk di sepanjang LAC di Uttarakhand.

India dan China telah terkunci dalam kebuntuan militer di beberapa titik gesekan di Ladakh timur sejak awal Mei tahun lalu.

Baca Juga: Dialog Alot! Buntunya Jalan Damai Ciptakan Atmosfer yang Semakin Panas Antara China dan India

Kedua belah pihak menyelesaikan penarikan pasukan dan senjata dari tepi utara dan selatan danau Pangong pada bulan Februari setelah serangkaian pembicaraan militer dan diplomatik. Kedua belah pihak sekarang terlibat dalam pembicaraan untuk memperpanjang proses pelepasan ke titik gesekan yang tersisa.

Menurut pejabat militer, masing-masing pihak saat ini memiliki sekitar 50.000 hingga 60.000 tentara di sepanjang Garis Kontrol Aktual di sektor sensitif.