Dialog Alot! Buntunya Jalan Damai Ciptakan Atmosfer yang Semakin Panas antara China dan India
Pertemuan tingkat tinggi pertama dalam beberapa bulan antara menteri luar negeri India dan China untuk mengatasi agresi perbatasan telah dilakukan. Namun dialog yang sedang berlangsung dikhawatirkan telah mendorong kedua negara bersenjata nuklir ke ambang perang.
Akan tetapi, mereka yang berharap pertemuan pada Rabu akan membantu memecahkan kebuntuan selama setahun. Di sisi lain, sekitar 200.000 tentara yang telah dikerahkan di masing-masing kedua sisi perbatasan Himalaya dibiarkan tidak puas.
Baca Juga: Lihat Baik-baik! Begini Aksi Nyata China buat Mendamaikan Israel dan Palestina
Namun, ada satu titik kesepakatan. Seperti yang dicatat Wang Yi, menteri luar negeri China, “hubungan antara India dan China masih berada di titik rendah”.
Pada Juni tahun lalu, menyusul beberapa bulan meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan India-China di wilayah Himalaya di Ladakh. Sekitar 20 tentara India dan dilaporkan empat tentara China tewas dalam bentrokan paling mematikan antara kedua negara dalam lebih dari 50 tahun.
Dilarang menembakkan senjata, kedua belah pihak malah bertempur di tebing gunung es di lembah Galwan dengan gaya abad pertengahan. Pasukan dari keduanya menggunakan tongkat berduri dan terlibat dalam pertempuran tangan kosong, dengan beberapa tentara tewas.
Bentrokan itu tidak menghasilkan deklarasi perang habis-habisan, tetapi janji de-eskalasi dan beberapa putaran pembicaraan militer yang gagal malah dibayangi oleh satu tahun penumpukan pasukan, artileri dan infrastruktur di kedua sisi perbatasan 2.100 mil tidak seperti pada waktu lain dalam sejarah, termasuk ketika China menginvasi India pada tahun 1962.
Pejabat militer India menuduh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menjadi lebih agresif dari hari ke hari. Meskipun pertempuran baru-baru ini antara kedua belah pihak telah dibantah oleh pemerintah India, pejabat militer mengatakan kepada TheGuardian bahwa situasi di daerah Ladakh timur termasuk lembah Galwan dan Sumber Air Panas tetap sangat tegang.
“Setiap bulan ada dua sampai tiga bentrokan di daerah-daerah ini,” kata seorang perwira tentara lain yang ditempatkan di daerah itu, informasi yang dikuatkan oleh polisi dan petugas intelijen setempat.
"Untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, kami mulai memagari beberapa daerah di sekitar Galwan tetapi orang Cina keberatan dan kami harus memindahkannya," kata petugas lain.
Kementerian pertahanan dan militer tidak menanggapi permintaan komentar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto