Blok Rokan di Provinsi Riau telah menjadi tulang punggung produksi minyak nasional selama 70 tahun sejak berproduksi pertama kali pada 1951.
SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yakin melalui usaha-usaha yang akan dilakukan setelah masa alih kelola, dapat mengantarkan produksi Blok Rokan meningkat.
Namun usaha ini akan sukses dengan dukungan semua pihak karena membutuhkan waktu dan usaha untuk pencapaiannya.
Demikian kesimpulan yang mengemuka pada diskusi “Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Rokan” yang diselenggarakan secara virtual oleh Energy and Mining Editor Society (E2S) di Jakarta, Kamis (22/7) sore.
Tampil sebagai pembicara pada diskusi tersebut Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin, dan Sekjen Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Hadi Ismoyo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: