Ia mengatakan warga sepertinya tidak terima jenazah tersebut dimakamkan secara protokol COVID-19. Namun, caranya salah dengan melakukan penganiayaan kepada relawan yang memakamkan jenazah yang terkonfirmasi positif.
"Kami hanya menjalankan tugas untuk memakamkan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga seharusnya warga bisa memahami tugas kami dan membantu untuk pemakaman," katanya.
Djamil mengatakan kejadian serupa terkait penolakan keluarga terhadap pemakaman secara protokol COVID-19 sering terjadi, namun tidak separah yang terjadi di Desa Jatisari, Kecamatan Pakusari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: