Perjalanan menghadirkan energi panas bumi ini di Kamojang tak singkat. Butuh waktu panjang hingga akhirnya PLTP Kamojang Unit 130 MW berhasil beroperasi pada tahun 1982 silam.
Menandai keberhasilan Indonesia yang telah berdaulat sebagai negara merdeka dalam mengikuti jejak Italia yang menginspirasi tulisan Van Dijk. Dalam 5 tahun kemudian, PLTP Kamojang unit 2 dan Unit 3 pun beroperasi mendukung sistem kelistrikan Indonesia di Jawa Barat.
PLTP Kamojang sendiri dengan kapasitas daya yang dihasilkan mencapai 140 MW, terintegrasi bersama dengan PLTP Darajat 55 MW dan PLTP Gunung Salak 180 MW dalam PLTP Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU) 375 MW. Dengan 4 unit PLTP dari PLTP Darajat dan PLTP Gunung Salak, PLTP Kamojang POMU kini mengelola total 7 unit PLTP.
PLTP Kamojang POMU ini menjadi salah satu andalan kelistrikan nasional yang dimiliki PT PLN (Persero). Melalui PT Indonesia Power sebagai anak usaha PLN, operasi dan pemeliharaan PLTP Kamojang POMU terus dilakukan. Semata untuk memastikan keandalan listrik bagi kepentingan pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dalam pengelolaan Indonesia Power, PLTP Pertama di Indonesia ini menunjukkan kinerja terbaiknya. Sepanjang tahun 2020 kapasitas produksinya mencapai 2.778 MWh.
“PLTP Kamojang masih menjadi salah satu PLTP terbaik di Indonesia. Bahkan PLTP Kamojang POMU ini menjadi contoh dan melakukan transfer knowledge dengan PLTP lain yang ada di Indonesia,” tutur Agung Murfidi, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Minggu (25/7/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: