Berbagai program lain yang menambah jumlah penerima manfaat di masyarakat, juga dilakukan. Di antara seperti pengelolaan Bank Sampah hingga pembuatan Galeri Lapasan Sabilulungan yang jadi sentra pemasaran produk binaan CSR PLTP Kamojang POMU. Galeri ini juga jadi contoh media pemasaran yang efektif memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi, untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Kehadiran PLTP Kamojang POMU, tak sekadar mendukung sistem kelistrikan nasional yang terus berkembang serta dinanti keandalannya di tengah pandemi saat ini. Ia juga menghadirkan energi yang menggerakkan masyarakat lokal untuk bisa berdaya dan mandiri, menggerakan perekonomian lokal masyarakat Kamojang, menggerakkan ekonomi negeri.
“Tidak hanya menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, kami ingin kehadiran PLTP Kamojang dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar,” kata Agung.
Lahirnya visi tentang energi panas bumi bagi kelistrikan di Indonesia tahun 1918 di tengah wabah flu mematikan, Flu Spanyol, yang melanda dunia menjadi pengingat. Pengingat bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini pun, ada banyak kemungkinan visi yang bisa muncul dari Kamojang untuk kebaikan negeri di masa depan.
Bersama PLTP Kamojang POMU, visi itu mungkin dikembangkan dan mengalir seperti aliran energi listrik yang mendukung kemajuan negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: