Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat, Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Pasien Covid-19 saat Isoman!

Catat, Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Pasien Covid-19 saat Isoman! Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Selama isolasi mandiri, pasien Covid-19 pun tidak perlu merasa panik dan sebisa mungkin selalu berpikiran positif dengan berbagai cara misalnya dengan menghubungi kerabat secara virtual atau bisa juga sambil membaca buku. Pada saat isolasi mandiri, pasien juga harus mampu mengenali ciri- ciri perburukan gejala. 

Selain memantau kadar oksigen dan suhu tubuh pasien bisa mengenali gejala perburukan dengan mengecek jumlah hembusan nafas. Jika respitatory rate sudah melebihi 24 kali dalam waktu satu menit artinya pasien sudah mengalami durasi nafas yang lebih pendek.

"Itu merupakan gejala gangguan nafas yang seharusnya langsung dikonsultasikan kepada dokter," kata dia. 

Baca Juga: Wajib Dipahami, Begini Prosedur Isoman yang Baik dan Benar

Dia juga berpesan gejala perburukan juga bisa dilihat dari perasaan sesak nafas atau tertekan yang dialami pasien. "Meski pasien mendapatkan hasil saturasi di atas 95 persen, namun jika mengalami sesak ada baiknya segera menghubungi dokter untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit," beber dia.

Tidak hanya itu, perburukan gejala juga bisa dilihat dari ujung tangan, kaki, dan bibir yang membiru atau dalam istilah medisnya dikenal sebagai cyanosis. 

Selain itu, dr. Daeng menyebut jika pasien tidak merasa sesak atau tidak merasa dadanya tertekan pasien dengan cyanosis harus segera mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Pasalnya, hal itu menunjukkan bahwa tubuhnya kekurangan oksigen. 

Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 Dikeroyok Orang Sekampung karena Ingin Isoman, Benarkah? Cek Faktanya...

“Hal- hal seperti itu kebanyakan luput, masyarakat banyak yang belum mengetahui gejala perburukan. Maka penting terhubung dan berkonsultasi ke dokter setidaknya lewat telemedisin agar angka kesembuhan bisa meningkat,” ujar Daeng. 

Sebelumnya, IDI menilai layanan telemedisin merupakan solusi yang strategis di masa penanganan pasien pandemi Covid-19. Nakes pun dapat lebih optimal memantau keadaan banyak pasien dan membantu meringankan beban rumah sakit yang masih cukup banyak merawat pasien- pasien bergejala sedang hingga kritis.

"Telemedisin juga membantu penanganan di hulu dengan cara mempersiapkan sistem untuk sentra- sentra vaksinasi Covid-19 agar sesuai dengan protokol kesehatan dan membantu percepatan distribusi vaksin," kata Daeng M. Faqih.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: