Covid-19 Bikin Presiden Tunisia Copot Perdana Menteri dan Bekukan Parlemen
Presiden Tunisia membubarkan pemerintah dan membekukan parlemen pada Minggu (25/7/2021). Aksi tersebut mendorong kerumunan untuk memenuhi kota-kota besar untuk mendukung langkah yang secara dramatis meningkatkan krisis politik, tetapi lawan-lawannya disebut kudeta.
Presiden Kais Saied mengatakan dia akan mengambil alih otoritas eksekutif dengan bantuan perdana menteri baru. Pemerintahannya akan masuk dalam tantangan terbesar bagi sistem demokrasi Tunisia yang diperkenalkan dalam revolusi 2011.
Baca Juga: Corona Sukses Obok-obok Sistem Kesehatan, Kengerian Terasa hingga Keluarga Sulit...
Kerumunan orang dengan cepat membanjiri ibu kota dan kota-kota lain, bersorak dan membunyikan klakson mobil dalam adegan yang mengingatkan revolusi, yang memicu protes Musim Semi Arab yang mengguncang Timur Tengah.
Namun, sejauh mana dukungan untuk gerakan Saied melawan pemerintah yang rapuh dan parlemen yang terpecah tidak jelas dan dia memperingatkan agar tidak menanggapi dengan kekerasan.
"Saya memperingatkan siapa pun yang berpikir untuk menggunakan senjata ... dan siapa pun yang menembakkan peluru, angkatan bersenjata akan merespons dengan peluru," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi, dikutip dari Arab News, Senin (26/7/2021).
Beberapa jam setelah pernyataan itu, kendaraan militer mengepung gedung parlemen ketika orang-orang di dekatnya bersorak dan menyanyikan lagu kebangsaan, kata dua saksi.
Kelumpuhan selama bertahun-tahun, korupsi, penurunan layanan negara, dan meningkatnya pengangguran telah membuat banyak orang Tunisia memburuk dalam sistem politik mereka sebelum pandemi COVID-19 menghantam ekonomi tahun lalu dan tingkat infeksi virus corona melonjak musim panas ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: