Kesepakatan India-China Hampir Terjadi, tapi Mengapa India Menolak Tanggal?
India dan China akan mengadakan pembicaraan tingkat Komandan Korps putaran ke-12. Pembicaraan bertujuan untuk segera menyelesaikan kebuntuan di Ladakh Timur dan kesepakatan untuk melepaskan diri di Gogra dan Mata Air Panas kemungkinan akan tercapai.
China telah menyarankan 26 Juli sebagai tanggal yang mungkin tetapi pihak India telah menyampaikan bahwa hari itu adalah Kargil Vijay Diwas, itu tidak akan nyaman. Tanggal baru diharapkan akan segera disepakati.
Baca Juga: Xi Jinping Lakukan Kunjungan Mendadak ke Tibet, Apa Respons India?
“Situasi di lapangan stabil. Belum ada upaya untuk menduduki kembali puncak-puncak yang dikosongkan. Artinya mereka (China) siap melepaskan diri dari segala tempat. Kami mendapat masukan positif dan itu akan terjadi,” kata seorang pejabat senior pertahanan, dikutip laman The Hindu, Senin (26/7/2021).
“Kami terus berbicara di semua tingkatan,” tambah pejabat itu.
Kedua belah pihak juga melihat pembicaraan tingkat Mayor Jenderal yang akan diadakan setelah pembicaraan putaran ke-12, kata seorang pejabat kedua.
Sejak kebuntuan dimulai, kedua belah pihak juga telah mengadakan 10 pembicaraan tingkat Mayor Jenderal, 55 pembicaraan tingkat Brigadir dan sekitar 1.450 panggilan melalui dua hotline. India dan China memiliki dua hotline untuk komunikasi di Chushul dan Daulat Beg Oldi (DBO).
Titik gesekan
Sementara pelepasan telah selesai di kedua tepian Pangong Tso pada bulan Februari, titik gesekan lain yang masih harus diselesaikan adalah Gogra dan Pemandian Air Panas, Demchok dan Depsang. Zona penyangga yang ditetapkan di beberapa tempat sebagai bagian dari pembicaraan sebelumnya tetap berlaku.
“Zona penyangga bervariasi dari satu tempat ke tempat lain,” kata pejabat pertama.
Di Ladakh Timur, India dan China memiliki dua wilayah sengketa yang disepakati bersama —Dataran Tinggi Trig dan Demchok— dan 10 wilayah dengan persepsi yang berbeda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto