Mewakili kalangan dunia usaha, Direktur dan Owner PT Floaton Bahari Indonesia, Hery Supriadi juga melakukan riset terapan pada sektor perikanan. Hery menciptakan konstruksi apung yang menangkap sampah dan menjadikannya bahan pembuatan pupuk organik.
Heri berharap hasil risetnya dapat digunakan di berbagai wilayah sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebab itu, diperlukan kolaborasi riset terapan antara institusi pendidikan, industri, hingga lembaga pemerintah.
Baca Juga: Belajar Online Masih Jadi Alternatif Pendidikan Masa Depan
Satu contoh kolaborasi tersebut telah diupayakan oleh Kementerian Sosial melalui sejumlah program untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kami berkolaborasi, mengajak alumni-alumni berbagai universitas untuk aktif terlibat pada program-program sosial di Kemensos. Lembaga riset terapan, misalnya, menciptakan model desa ramah lansia dan desa sejahtera mandiri,” kata Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta Kementerian Sosial, Oetami Dewi.
Kolaborasi memang menjadi salah satu semangat Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri – Dosen PT Vokasi. Program ini membuka kesempatan bagi para dosen dan mahasiswa pendidikan vokasi berperan nyata bagi masyarakat. “Dosen-dosen perlu pengalaman riset dari industri atau lembaga yang relevan, agar apa yang terjadi di masyarakat dapat dipahami sehingga hasil riset yang link and match dapat diterapkan untuk dunia kerja,” ujar Kepala LPPSP FISIP UI, Jajang Gunawijaya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri