Pandemi Covid-19 mendorong pertumbuhan bisnis di sektor logistik seiring dengan penguatan peran ekonomi digital. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menjadi salah satu penyedia jasa transportasi dan logistik memanfaatkan momentum tersebut untuk makin mengembangkan bisnis layanan pengiriman barangnya.
Berangkat dari tujuan strategis IFC di Indonesia, yaitu meningkatkan pertumbuhan sektor logistik konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru, International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank Dunia, akan menginvestasikan Rp451 miliar (US$31 juta) pada ASSA.
Baca Juga: Kenalan Sama Gusmavin Willopo, Pengusaha Muda yang Sukses Bisnis Ekspedisi Logistik Impor
Selain mengembangkan bisnis inti pada bidang sewa kendaraan kantor, ASSA juga akan memperluas layanan logistik ekspres PT. Tri Adi Bersama yang dikenal sebagai Anteraja dan memperluas jejak logistik e-commerce di Indonesia.
Perluasan jaringan layanan Anteraja tentunya akan memberikan untung bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), penunjang pekerjaan utama di Indonesia, serta jutaan pengusaha wanita yang mengandalkan pasar e-commerce yang berkembang pesat sebagai sumber utama perdagangan dan pendapatan.
Anteraja, penyedia logistik ekspres yang berbasis teknologi pertama di Indonesia, mempekerjakan lebih dari 15.000 kurir Indonesia dan mengirimkan lebih dari 700.000 pesanan paket per hari. Anteraja juga berafiliasi dengan salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia dan salah satu perusahaan pengiriman ekspres terbesar dan berbasis teknologi di China.
"Kami menghargai kepercayaan dan kemitraan IFC, anggota Grup Bank Dunia khususnya di masa-masa krusial seperti ini. Kami sangat menyambut IFC untuk menjadi pemegang saham kami setelah konversi daripada obligasi konversi," kata Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur ASSA, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (28/7/2021).
"Dukungan ini tentunya akan membantu ASSA untuk terus membangun bisnis yang berkelanjutan di semua lini bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan kami," lanjut Prodjo.
Investasi IFC dilakukan melalui penerbitan obligasi konversi di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia dan merupakan salah satu yang pertama sejak pembaruan peraturan di 2019 yang baru-baru ini diberlakukan untuk meningkatkan hak-hak pemegang saham minoritas, menarik perhatian investor internasional dan memperdalam pasar modal di Indonesia. Investasi IFC di ASSA selaras dengan prioritas strategisnya di Indonesia dan merupakan contoh bagaimana sektor swasta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan logistik dan konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Investasi penting ini akan membuka akses ke layanan barang dan jasa yang tentunya akan menguntungkan jutaan orang yang tinggal di luar kota-kota besar di Indonesia, termasuk mereka yang hidup di daerah berpenghasilan lebih rendah yang sering kali harus membayar dengan harga yang lebih tinggi akibat kendala logistik dan biaya transportasi," ucap Alfonso Garcia Mora, Wakil Presiden IFC, Asia dan Pasifik.
"Pandemi Covid-19 menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia sehingga investasi seperti ini menjadi sangat penting dan diharapkan dapat membantu menjaga dan menciptakan lapangan kerja baru ke depannya," lanjut Alfonso.
Digitalisasi massal dan penetrasi internet mendorong perkembangan pasar e-commerce Indonesia yang saat ini menyumbang gross merchandise value (GMV) sebesar US$12 miliar per tahun, diproyeksikan akan US$30 miliar per tahun pada tahun 2025.
Kompetisi dan inisiatif akses digital di antara e-platform perdagangan juga telah membuka pintu bagi jutaan pengusaha wanita yang mencari jalan yang layak untuk bisnis rumahan. Pertumbuhan penjualan online di 24 dari 34 provinsi di Indonesia kini melampaui ibu kota Jakarta, meningkatkan akses barang dan jasa bagi masyarakat Indonesia di seluruh nusantara dan mempercepat pengembangan UKM.
Pertumbuhan di daerah tersebut juga menunjukkan e-commerce sekaligus membantu kemakmuran. Namun, kemajuan e-commerce dapat permintaan akan layanan logistik melebihi kapasitas bisnis logistik yang ada.
Dengan dukungan dana ini ASSA akan meningkatkan cakupan layanan dan jejak teknologi Anteraja, dengan IFC mempercepat pengembangan ekosistem Anteraja dengan solusi logistik berkualitas tinggi dan hemat biaya serta mengatasi kesenjangan penyedia ekspres di pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum