Kemendag punya berbagai program fasilitasi, pembinaan teknis hingga pembukaan akses pasar melalui berbagai perjanjian perdagangan dan diplomasi perdagangan internasional.
“Desa adalah salah satu jantung perekonomian Indonesia, termasuk dalam menghasilkan produk-produk ekspor. Karena itu Kementerian Perdagangan menggandeng dan mendukung berbagai pihak yang fokus membangun produksi desa dengan memberikan akses logistik dan perdagangan,” kata Jerry.
Dalam bidang akses pasar, perjanjian perdagangan baik bilateral maupun multilateral sangat penting agar produk-produk Indonesia bisa diakomodasi oleh negara tujuan dengan tarif yang bagus, bahkan tanpa tarif bea masuk.
Upaya ini penting menurut Jerry karena secara politis dan teknis memang perlu dilakukan berbagai upaya agar sebuah negara menerima dan memberikan fasilitas bagi produk Indonesia.
“Kita harus meminimalkan hambatan perdagangan dan mengoptimalkan fasilitasi perdagangan bagi produk Indonesia sehingga bukan hanya bisa masuk tetapi juga bisa mengakses pasar di negara tujuan. Itu inti dari upaya-upaya dalam perjanjian perdagangan,” kata Jerry.
Sedangkan dalam fasilitasi pergudangan dan logistik, Kementerian Perdagangan terus mengembangkan Sistem Resi Gudang (SRG). Sampai dengan tahun 2020 yang lalu tercatat sudah ada sekitar 123 gudang di daerah yang masuk dalam program SRG.
SRG sendiri berfungsi untuk menjadi gudang simpan tunda beli produk pertanian dan perkebunan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: