Kalimat Peringatan Ladang Nuklir Keluar dari Militer Amerika: Dunia Kini Hadapi Ancaman Rahasia...
Militer Amerika Serikat (AS) memperingatkan tentang apa yang oleh para analis digambarkan sebagai perluasan besar-besaran ladang silo rudal nuklir China pada saat ketegangan meningkat antara Beijing dan Washington.
Para peneliti di Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan bahwa China memiliki sekitar 250 silo rudal bawah tanah yang sedang dibangun setelah mereka menggunakan citra satelit untuk mengidentifikasi ladang baru yang sedang dibangun di China barat.
Baca Juga: Para Ilmuwan Hampir Dibuat Bergetar saat Bandingkan Gudang Nuklir China dengan Amerika, Ternyata...
Komando Strategis AS men-tweet tautan pada Rabu (28/7/2021) ke sebuah cerita di The New York Times tentang temuan federasi, yang diterbitkan minggu ini.
“Publik telah menemukan apa yang telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya,” kata Komando Strategis, yang mengawasi persenjataan nuklir Amerika.
Ladang di wilayah Xinjiang adalah yang kedua dilaporkan musim panas ini. Pada bulan Juni, para peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin di California mengidentifikasi bidang lain yang sedang dibangun di provinsi tetangga Gansu.
China belum mengomentari laporan tersebut. Ditanya tentang yang terbaru, Kementerian Luar Negeri mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tidak mengetahui situasinya.
Laporan tersebut muncul pada saat hubungan antara AS dan China telah jatuh ke tingkat terburuk dalam beberapa dekade. Kedua negara tetap berselisih tajam dalam berbagai masalah, termasuk perdagangan, teknologi, keamanan siber, hak asasi manusia, dan kebijakan luar negeri China yang semakin tegas di bawah Presiden Xi Jinping.
Perluasan kekuatan nuklir China kemungkinan akan menjadi faktor dalam perhitungan AS untuk konfrontasi militer potensial atas titik nyala seperti Taiwan atau Laut China Selatan.
Editor dari surat kabar Global Times, blak-blakan mengatakan minggu ini bahwa lembaga-lembaga AS dan media menghipnotis laporan tentang ladang rudal untuk menekan China, tetapi negara itu tidak boleh takut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto