Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Isom mengakui, pemberian bantuan afirmasi ini belum bisa menyasar ke seluruh madrasah. Hal itu disebabkan keterbatasan anggaran Kementerian Agama.
Ia pun berharap Pemerintah Daerah bisa mengalokasikan Dana Alokasi Khusus untuk membantu siswa-siswa madrasah yang juga merupakan putera-puteri daerah.
Pihaknya disebut telah menerapkan sistem e-RKAM sebagai platform e-planning dan e-budgeting madrasah, sehingga akuntabilitas pelaporan bantuan dapat dijamin.
Isom Yusqi juga menjelaskan, program digitalisasi madrasah sudah dilakukan sejak 2019, sebelum pandemi. Sejumlah program yang dilakukan antara lain merevisi juknis relaksasi pemanfaatan dana BOS agar bisa digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran daring.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto