Makin Gahar Pasukan AHY, Menohok! Kalau Pesawat Gak Dicat Bahayakan Nyawa Presiden? Ingat Utang...
Baca Juga: Pejabat Negara Dituding Sebar Hoax, Demokrat Nggak Main-main, Langsung Polisikan!
Sementara itu, ia juga menanggapi pernyataan Istana yang menyebut anggaran pengecatan sudah dialokasikan sejak tahun 2019.
"Kalau alasannya semua sudah dianggarkan sejak 2019, semakin menunjukkan pemerintahan saat ini tidak punya prioritas dan punya road map jelas dalam menangani pandemi Covid-19. Dengan dalih sudah dianggarkan, lalu seakan-akan semua dibenarkan. Padahal, pemerintah sudah punya power luar biasa dengan UU No 2 Tahun 2020 untuk realokasi anggaran ke penanganan pandemi Covid-19," tukasnya.
Adapun sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono, membenarkan rencana pengecatan pesawat Kepresidenan.
"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).
Baca Juga: Elektabilitas PDIP Stabil, Demokrat Naik, Golkar Turun
Heru menuturkan pengecatan Pesawat BBJ 2 telah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. Adapun proses pengecatan sendiri kata Heru, merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.
"Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ucap dia dilansir Suara.com.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil