Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Gahar Pasukan AHY, Menohok! Kalau Pesawat Gak Dicat Bahayakan Nyawa Presiden? Ingat Utang...

Makin Gahar Pasukan AHY, Menohok! Kalau Pesawat Gak Dicat Bahayakan Nyawa Presiden? Ingat Utang... Kredit Foto: Twitter/Alvin Lie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra merespons pernyataan Stafsus Mensesneg Faldo Maldini yang sebelumnya meminta rencana pengecatan ulang pesawat kepresidenan tidak dipolitisasi.

Menurut anak buah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pemerintah tidak memilik prioritas dalam penanganan pandemi Covid-19. Baca Juga: Sindir Cat Baru Pesawat Kepresidenan RI, Politikus Demokrat Bongkar Tujuan Warna Sebelumnya

"Bagi Partai Demokrat, pemerintah sebenarnya menganggap penanganan pandemi COVID-19 ini prioritas atau tidak, ya? Apakah pemerintah punya road map yang jelas dalam penanganan pandemi ini atau tidak? Apakah penting dan prioritas mengecat pesawat kepresidenan saat ini? Apakah kalau tidak dicat saat ini membahayakan nyawa presiden saat memakai?" katanya kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Lanjutnya, ia juga menyindir pemerintah yang mempunyai anggaran terbatas untuk penanganan Covid-19, namun anggaran justru digunakan untuk proyek yang menurutnya tidak penting. Baca Juga: Demokrat Kebakaran Jenggot Lihat Flyer Wamendes, Dengarin Omongan Ninja Nih: Fitnah Itu!

"Pemerintah kan anggarannya terbatas, utangnya juga luar biasa. Daripada buat cat pesawat, lebih baik uang miliaran itu dipakai buat nambah stok oksigen, stok vaksin gratis, bahkan insentif untuk nakes yang tertunda terus pembayarannya. Jangan sibuk buat proyek-proyek yang tidak ada kaitan dengan penanganan pandemi saat ini," ucapnya.

Baca Juga: Pejabat Negara Dituding Sebar Hoax, Demokrat Nggak Main-main, Langsung Polisikan!

Sementara itu, ia juga menanggapi pernyataan Istana yang menyebut anggaran pengecatan sudah dialokasikan sejak tahun 2019.

"Kalau alasannya semua sudah dianggarkan sejak 2019, semakin menunjukkan pemerintahan saat ini tidak punya prioritas dan punya road map jelas dalam menangani pandemi Covid-19. Dengan dalih sudah dianggarkan, lalu seakan-akan semua dibenarkan. Padahal, pemerintah sudah punya power luar biasa dengan UU No 2 Tahun 2020 untuk realokasi anggaran ke penanganan pandemi Covid-19," tukasnya.

Adapun sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono, membenarkan rencana pengecatan pesawat Kepresidenan.

"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Elektabilitas PDIP Stabil, Demokrat Naik, Golkar Turun

Heru menuturkan pengecatan Pesawat BBJ 2 telah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. Adapun proses pengecatan sendiri kata Heru, merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

"Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ucap dia dilansir Suara.com.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: