Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Ditemukan Warga Enggan Vaksinasi, Ini Penjelasan Pentingnya Vaksinasi

Masih Ditemukan Warga Enggan Vaksinasi, Ini Penjelasan Pentingnya Vaksinasi Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa salah satu kendala program vaksinasi pemerintah adalah masih adanya masyarakat yang enggan untuk melakukan vaksinasi.

"Datanya cukup lumayan disebabkan beragamnya persepsi masyarakat tentang vaksin," ujarnya dalam diskusi online Meningkatkan Imun Tubuh di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Perempuan Amanat Nasional, Rabu (4/8/2021).

Baca Juga: Warga Bekasi Gagal Divaksin karena Namanya Sudah Dipakai WN Asing Bernama Lee In Wong

Siti Nadia mengatakan, berdasarkan data persepsi penerimaan vaksin Covid-19, warga yang tidak meyakini keamanannya berada pada porsi paling besar, yakni 59,03 persen; tidak yakin efekktivitasnya sebesar 43,17 persen; ketakutan efek samping sebesar 24,20 persen; tidak percaya vaksin sebesar 26 persen; berdasarkan kepercayaan agama sebesar 15,97 persen; dan lainnya sebesar 31,24 persen.

Karena itu, Siti menyebut pentingnya vaksinasi meski tidak membuat tubuh kebal terhadap penyakit, tetapi setidaknya dapat meningkatkan sistem kekebalan untuk melawan Covid-19. Sebab, virus yang masuk ke tubuh akan berpotensi mencari sel untuk berkembang biak sampai bermutasi. Keberadaan vaksin di tubuh akan melakukan perlawanan hingga menetralisasi virus.

"Selanjutnya, virus tidak bisa menularkan ke orang lain dan akan melindungi orang lain.  Karena dengan divaksinasi, dia walaupun nanti kemungkinan akan terinfeksi lagi, setidaknya jumlahnya sangat kecil atau tidak mampu menularkan ke orang lain," ujarnya.

Siti menambahkan, bila semua orang sudah mempunyai sistem pertahanan tubuh yang sama, virus tidak mempunyai ruang untuk menularkan ke yang lain. Sebab, jumlah orang positif makin sedikit dan tidak menularkan ke yang lain. Inilah yang kemudian disebut herd immunity.

Karena itu, target herd immunity berjumlah minimal 70 persen dari jumlah penduduk atau setara 208 juta harus segera dilaksanakan agar dapat memberikan perlindungkan kepada warga yang belum divaksin.

"Jadi, kita berharap kalau pun seseorang sudah divaksin, protokol kesehatan harus terus dilakukan karena itu bisa mengoptimalkan efektivitas dari vaksin," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: