Lahir di Kandang Ayam, Hermanto Tanoko Kini Jadi Konglomerat Besar dengan 77 Perusahaan
Pernah suatu hari, Hermanto yang saat itu masih sekolah mengerjakan PR di apotek. Lalu, ayahnya datang dan memarahi karena di apotek tujuannya adalah untuk bekerja bukan untuk mengerjakan PR.
Meski hari ini sudah menjadi pengusaha sukses, Hermanto Tanoko tak pernah berhenti belajar. Suatu kesalahan menurutnya adalah ketika sudah merasa memiliki pendidikan tinggi tetapi justru tidak mau belajar.
Hermanto merupakan putra bungsu dari pendiri PT. Avia Avian, Soetikno Tanoko. Ia menceritakan ketika sang ayah dan dirinya membangun dan mengelola pabrik cat Avian.
"Waktu saya setelah menikah, usia 19 tahun. Saya diminta papa untuk membantu papa di Pabrik Cat Avian. Jadi papa ini merintis Avian di tanggal 1 November 1978, waktu devaluasi rupiah dengan delapan belas karyawan," kata Hermanto.
Di akhir tahun 1982, ia diminta membantu di pabrik avian.
"Itu awal ketemu papa saya tanya, Avian ini visi ke depannya apa. Cita-cita papa ini apa. Papa saya nangkep, papa ingin Avian jadi nomor satu di Indonesia. Padahal pabriknya ini masih pabrik yang belum besar, pagar aja enggak ada. Drum-drum itu ditaruh di sawah," lanjutnya.
Avian saat ini sudah 40 tahun. Sepanjang itu, Avian sudah meroket puluhan ribu kali.
"Sehingga merk cat nasional yang dari home industri bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan global dan kami menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Di dunia, pada ulang tahun yang ke-40 ini, kami bersyukur menjadi nomor 40 dengan 45.000 pelanggan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: