Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diplomat Senior Pastikan Israel Berhubungan dengan Negara-negara Arab, Irak Termasuk?

Diplomat Senior Pastikan Israel Berhubungan dengan Negara-negara Arab, Irak Termasuk? Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengangkat masker saat menyampaikan pernyataan tentang situasi virus corona, di Yerusalem, Rabu, 14 Juli 2021. | Kredit Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Kementerian Luar Negeri mempertahankan beberapa bentuk kontak dengan hampir semua negara Arab, termasuk yang secara resmi ditetapkan sebagai "negara musuh" seperti Irak, kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri, Selasa (3/8/2021).

“Selama dua puluh tahun terakhir, Kementerian Luar Negeri selalu berhubungan dengan hampir semua pemain di Dunia Arab,” kata direktur keluar dari Divisi Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Haim Regev, saat briefing di Yerusalem.

Baca Juga: Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sementara dia mengklarifikasi bahwa daftar kontak rahasia ini tidak termasuk Libanon, Suriah, dan Yaman, itu meluas ke Baghdad.

Pada tahun 2019, duta besar Irak di Washington Fareed Yasseen mengatakan, “Ada alasan obyektif yang mungkin menyerukan pembentukan hubungan antara Irak dan Israel,” berbicara dalam bahasa Arab di sebuah acara berjudul “Bagaimana Irak Berurusan dengan Perkembangan Regional dan Internasional Saat Ini” di Pusat Kebudayaan dan Dialog Arab Al-Hewar di Washington.

Ada komunitas Irak yang penting di Israel dan mereka masih bangga dengan atribut Irak mereka, katanya. “Di pernikahan mereka, ada budaya perayaan Irak. Di pernikahan mereka, ada lagu-lagu Irak,” lanjut diplomat kawakan yang telah bertugas di DC sejak November 2016 itu. Yasseen juga mencatat teknologi Israel yang “luar biasa” di bidang pengelolaan air dan pertanian.

“Tetapi alasan objektif saja tidak cukup,” katanya, menekankan bahwa ada “alasan emosional dan lainnya” yang membuat komunikasi terbuka antara Yerusalem dan Baghdad menjadi tidak mungkin.

Meskipun dia menghadapi serangan balasan dari pejabat Irak lainnya, Yasseen tidak dipanggil kembali.

Irak mengirim pasukan yang signifikan untuk melawan Israel pada tahun 1948, 1967, dan 1973, dan Saddam Hussein menembakkan rudal Scud ke Israel selama Perang Teluk 1991.

Israel mendukung pemberontak Kurdi di Irak utara, mengebom reaktor nuklir Osirak pada 1981, dan kadang-kadang menyerang proksi Iran di Irak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: