Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahli Kesehatan Kembali Ingatkan: Vaksinasi Tak Mencegah Covid-19, Tapi Bisa Kurangi Risiko Kematian

Ahli Kesehatan Kembali Ingatkan: Vaksinasi Tak Mencegah Covid-19, Tapi Bisa Kurangi Risiko Kematian Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli bidang kesehatan tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat mengenai peran vaksin dalam upaya melindungi diri dari bahaya Covid-19. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang menolak melakukan vaksinasi karena vaksin tidak menghilangkan risiko terpapar Covid-19 sehingga meyakini vaksinasi merupakan upaya yang sia-sia.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe membenarkan masyarakat yang telah divaksin masih berisiko terpapar Covid-19. Akan tetapi, vaksinasi akan menghindari seseorang dari risiko yang lebih berbahaya atas paparan virus Covid-19.

Baca Juga: Zurich Dirikan Perusahaan Asuransi Umum Syariah Internasional Terbesar di Indonesia

"Betul sekali orang-orang yang sudah divaksin pun masih bisa terkena Covid, tapi karena sudah punya antibodi maka kemungkinan untuk mengalami Covid yang berat itu sangat kecil," jelas Dirga dalam dialog virtual di Youtube Kemkominfo TV, Kamis (5/8/2021).

Ia kemudian menjelaskan individu yang terpapar Covid-19 namun telah menerima vaksinasi akan menghadapi situasi yang lebih ringan dibanding individu yang belum divaksinasi. "Walaupun kena Covid, Covidnya ringan, bisa isolasi mandiri, tidak sampai masuk ICU, tidak pakai ventilator, dan terhindar dari kematian akibat Covid," imbuhnya.

Menurut Dirga, salah satu alasan seseorang bisa terinfeksi Covid-19 meskipun telah divaksin adalah paparan virus yang dihadapi berjumlah besar sehingga antibodi tubuh tidak cukup kuat untuk menahan paparannya. Selain itu, kemungkinan lain yang bisa menjadi penyebab adalah tubuh manusia yang membutuhkan waktu untuk menjadi kebal setelah menerima vaksinasi, namun virus menyerang ketika dalam rentang waktu tersebut.

"Jadi, bukan paginya suntik sorenya kebal. Orang itu kebal biasanya sekitar 2-4 pekan setelah vaksinasi kedua," jelas Dirga.

Terlebih, saat ini Indonesia tengah menghadapi varian Delta yang penyebarannya sangat cepat. Ia mengakui efektivitas semua jenis vaksin terdampak oleh varian tersebut, akan tetapi semua jenis vaksin masih tetap efektif untuk mencegah kondisi berat akibat Covid-19 hingga mencegah kematian.

"Efektivitas semua jenis vaksin terdampak oleh varian Delta, tapi masih efektif terutama dalam mencegah Covid yang berat, termasuk kematian akibat Covid," tukasnya.

Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh menegakkan protokol kesehatan demi mendapatkan perlindungan optimal dari paparan Covid-19. Ia menegaskan perlindungan dari vaksinasi harus tetap berjalan beriringan dengan penegakkan protokol kesehatan.

"Makanya pemerintah selalu bilang kan vaksinasi harus tetap dilakukan bersama dengan 5M. Jadi, tetap harus pakai masker supaya proteksinya tetap optimal," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: