Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Klaim Mesin Perekonomian Sudah Bergerak, Ekonom: Perekonomian Kita Masih Rentan

Pemerintah Klaim Mesin Perekonomian Sudah Bergerak, Ekonom: Perekonomian Kita Masih Rentan Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melihat pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 7,07% yoy (year-on-year), Menteri Keuangan Sri Mulyani menganggap mesin penggerak perekonomian sudah mulai berjalan kembali. Akan tetapi, pengamat ekonomi berpandangan sebaliknya.

Kepala Center of Industry, Trade, and Invesment INDEF Andry Satrio Nugroho menilai aktivitas ekonomi di Indonesia kemungkinan masih terhambat hingga akhir tahun akibat penanganan pandemi yang terbilang cukup lambat.

Baca Juga: Glorifikasi Capaian Ekonomi Naik 7,07%, Ekonom: Itu Pertumbuhan Semu, Kombinasinya Tidak Pas

"Kalau pemerintah mengatakan mesin-mesin perekonomian sudah bergerak, saya kira kurang tepat juga. Karena kembali lagi, aktivitas ekonomi itu mungkin sampai akhir tahun paling mentok di 70%," kata Andry dalam konferensi pers INDEF yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (6/8/2021).

Pasalnya, percepatan vaksinasi masih jauh dari target yang diharapkan. Pada 5 Agustus lalu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan cakupan vaksinasi secara nasional baru menyentuh angka 10% per 3 Agustus 2021. Progres ini tentu saja akan berdampak pada kebijakan pembatasan sosial yang akan terus berlanjut. Sementara aktivitas perekonomian bisa dikatakan cukup bergantung dengan mobilitas masyarakat.

"Sebagai contoh misalnya restoran, saya rasa sampai akhir tahun masih harus ada social distancing. Artinya restoran atau tempat usaha itu tidak bisa fully 100% untuk makan di tempat. Jadi, sampai akhir tahun ini mungkin sampai ke level herd immunity bahkan masyarakat masih akan terhambat untuk aktivitas ekonominya," papar Andry.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad. Menurutnya, situasi perekonomian Indonesia masih terbilang rentan. "Ini kita masih rentan. Walaupun kuartal III kita diproyeksi masih positif, itu masih rentan karena Covidnya itu diperkirakan masih panjang," tuturnya.

Ia sepakat dengan pandangan Andry yang menganggap vaksinasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pergerakan ekonomi suatu negara. Tauhid mencontohkan negara seperti Cina, Singapura, dan Amerika Serikat memiliki pergerakan ekonomi yang baik karena didukung dengan percepatan vaksinasi yang bergerak jauh di atas Indonesia.

"Jadi, ketika vaksinasi rendah, kita sangat rentan untuk terjadi perubahan yang cukup besar dari sisi ekonomi. Ini saya kira cukup mengkhawatirkan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: