Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Kjeld Kirk Kristiansen, Generasi Ketiga Perusahaan Lego, Hartanya Rp123 T

Kisah Orang Terkaya: Kjeld Kirk Kristiansen, Generasi Ketiga Perusahaan Lego, Hartanya Rp123 T Kjeld Kirk Kristiansen (yang tengah). | Kredit Foto: Facebook/Kjeld Kirk Kristiansen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilik generasi ketiga Lego, Kjeld Kirk Kristiansen telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Kristiansen memimpin perusahaan mainan yang terkenal, Lego sejak 1979 hingga 2004. Dahulu, Kristiansen adalah presiden dan CEO The Lego Group yang didirikan kekaknya, Ole Kirk Christiansen.

Kini, kia dan ketiga anaknya membagi kepemilikan 75% saham dalam bisnis senilai USD5,5 miliar (Rp79 triliun). Kristiansen mengundurkan diri dari dewan Lego pada April 2019. Namun, harta kekayaannya masih terus bertumbuh hingga Forbes mencatat hari ini kekayaannya mencapai USD8,6 miliar (Rp123 triliun).

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Cheng Xue, Crazy Rich Saus China Berharta Rp112 Triliun

Putranya, Thomas, kini menjadi wakil ketua Lego. Keluarga ini memiliki 50% saham di operator taman hiburan Merlin Entertainments, dan berinvestasi di real estat dan ladang angin.

Kakeknya Ole, dahulu adalah seorang tukang kayu yang mulai membuat mainan kayu di bengkelnya pada tahun 1932 sebelum beralih ke barang plastik pada tahun 1940-an.

Kristiansen lahir 27 Desember 1947 di Billund, Denmark. Ayahnya, Godtfred Kirk Christiansen, bekerja dengan kakeknya, Ole Kirk Christiansen, dalam bisnis keluarga, Lego.

Sejak kecil, ia sering menginspirasi dan menguji konsep model baru mianan. Dia juga muncul sebagai model di banyak paket dan materi pemasaran perusahaan. Pada tahun 1979, Kristiansen menjadi presiden dan CEO The Lego Group. Kristiansen meraih gelar sarjana dari Aarhus University dan MBA dari IMD Business School, Swiss.

Kristiansen memperkenalkan tema, minifigures, LEGO.com, Lego Mindstorms, dan properti berlisensi. Pada tahun 2004, ia mengundurkan diri sebagai presiden dan CEO untuk fokus pada perannya sebagai pemilik Grup Lego dan wakil ketua dewan. Ia juga mempertahankan perannya sebagai ketua dewan KIRKBI A/S, Lego Holding A/S dan Yayasan Lego. Lego dimiliki secara pribadi dan dikendalikan oleh keluarga Kristiansen dan yayasan mereka.

Kristiansen dan istrinya, Camilla, tinggal di Denmark dan memiliki tiga anak. Putri bungsunya adalah pembalap dressage Denmark Agnte Kirk Thinggaard.

Lego dimulai pada tanggal 1 Februari 1916. Pada usia 24 tahun, Ole Kirk Kristiansen membeli Billund Joinery, pabrik pembuat pintu, jendela, lemari dapur, lemari, peti mati, lemari berlaci, alat untuk menggali gambut, dan bodywork untuk gerobak. Semua kualitas kelas satu adalah yang terpenting bagi Ole Kirk Kristiansen.

Secara bertahap bisnis memperluas cakupannya dan menangani proyek-proyek yang lebih besar. Pekerjaan Ole Kirk Kristiansen termasuk membangun galeri baru untuk Gereja Grene di luar Billund, beberapa rumah pertanian, bangunan pertanian, ruang misi, Perusahaan Susu Koperasi Billund, sebuah rumah pendeta, dan sejumlah rumah tinggal.

Ole Kirk Kristiansen juga memenangkan kontrak untuk membangun Gereja Skjoldberg, sebuah proyek yang menghasilkan sedikit keuntungan tetapi "untuk tujuan yang baik".

Pada tahun 1916, Ole Kirk Kristiansen menikahi Kristine Sørensen, dan pasangan itu kemudian memiliki empat anak: Johannes, Karl Georg, Godtfred dan Gerhardt.

Ole Kirk Kristiansen sangat menyukai anak-anak. Dari potongan-potongan kayu bekas di bengkelnya, dia terampil membuat versi miniatur dari berbagai produk ukuran penuh, bisnisnya pun beralih menjadi bisnis mainan kayu untuk anak-anak. Setiap sudut diampelas, kayu halus dan banyak lapisan pernis.

Pernikahannya dengan Kristine berlangsung hingga 1932, sayang Kristine meninggal karena komplikasi setelah flebitis. Ole Kirk Kristiansen pun menjadi duda dengan empat anak laki-laki dan berjuang untuk kelangsungan hidupnya.

Godtfred Kirk Christiansen, anak ketiga dari lima bersaudara Ole Kirk Kristiansen, menjadi pemilik generasi kedua LEGO Group. Dia adalah pemain aktif sejak awal sejarah perusahaan.

“Kontribusi pertama saya kepada perusahaan – bukan karena saya bangga akan hal itu – adalah ketika saudara saya Karl Georg dan saya menyalakan pemanas lem. Sayangnya beberapa serutan kayu terbakar – dan seluruh bangunan terbakar habis.” kenangnya.

Kejadian itu terjadi pada tahun 1924. Godtfred Kirk Christiansen berusia empat tahun. Pada tahun 1932, di awal awal petualangan mainan, Godtfred Kirk Christiansen sudah terlibat dalam perusahaan dan sejak awal mempelajari nilai-nilai produk yang ditempatkan ayahnya.

Selama tahun 1970-an, perubahan generasi berlangsung di LEGO Group. Godtfred Kirk Christiansen meninggalkan perannya sebagai direktur pelaksana pada tahun 1973 untuk menjadi ketua Dewan direksi LEGO System A/S. 

Di sinilah Kjeld Kirk Kristiansen mengambil alih sebagai CEO pada tahun 1979. Meskipun Godtfred Kirk mengambil langkah mundur dari manajemen sehari-hari, kehadirannya masih terasa di perusahaan.

Godtfred Kirk memegang posisi ketua dewan direksi hingga April 1993. Dua tahun kemudian pada 13 Juli dia meninggal dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: