Menurut Aldy, jika temuan dan dugaannya benar, pihaknya sangat menyayangkan sepak terjang dan integritas ICW. “Tentunya ini sangat menciderai nilai luhur ICW yang telah dibangun sejak awal,” tukasnya.
Sementara itu, Koordinator isu internasional BEM Nusantara, Adi Maliano menyampaikan bahwa persoalan ini perlu diluruskan dan dibuka lebar. Karena menurutnya, kasus ini cukup serius untuk membuka apa sebenarnya tujuan dari ICW.
“Jelas persoalan ini harus ditelusuri, ICW harus terbuka dan menjawab dugaan hasil audit investigasi yang kami lakukan,” ujar Adi.
Permohonan data aliran dana yang dilakukan oleh BEM Nusantara menurut Adi bukan langkah untuk memusuhi pemberantasan korupsi di Indonesia. Justru cara ini dilakukan agar tujuan ICW jelas, apakah murni kepentingan rakyat atau justru hanya sekedar meladeni kepentingan donatur saja.
“Kita perlu pertegas bahwa hari ini kita semua mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia, tapi nafas kepentingan nasional yang harus kita gaungkan, bukan kepentingan donor asing,” tegasnya.
Pria yang merupakan Presiden BEM Universitas Sulawesi Tenggara ini menegaskan bahwa dugaan-dugaan berdasarkan hasil kajian dan investigasi tersebut akan terus dilanjutkan, setidaknya sampai kasus ini jelas kebenarannya.
“Langkah kami datang ke BPK adalah langkah awal. Kami akan terus menelusuri polemik ini hingga tuntas, melalui jalur-jalur lainnya, bahkan sampai kepada jalur hukum,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil