Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNPB Lakukan Komunikasi Publik ke 160 Ribu Masyarakat Rentan Termarjinalkan Melalui LeaN On

BNPB Lakukan Komunikasi Publik ke 160 Ribu Masyarakat Rentan Termarjinalkan Melalui LeaN On Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Pengembangan Strategi dan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, menyampaikan bahwa penanganan bencana secara inklusif perlu dilakukan. Pasalnya, bencana merupakan siklus yang terus berulang.

Menurut Agus, BNPB telah menyusun Rencana Nasional Penanggulangan Bencana untuk memutus rantai Covid-19. Akan tetapi, rencana ini perlu dilakukan dengan pendekatan rekayasa sosial secara kolaboratif agar tujuan bisa tercapai.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kita Akan Alami Multibencana

"Kolaborasi ini penting agar penanganan bencana berjalan secara cepat," kata Agus dalam webinar BNPB Indonesia, Selasa (10/8/2021).

Kolaborasi yang dimaksud melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, serta masyarakat Indonesia. Partisipasi masyarakat yang dimaksud juga mencakup promotor yang dilatih oleh program LeaN On (Leaving No One behind).

"Yang dilakukan LeaN On (adalah) melakukan komunikasi publik kepada 160.000 warga masyarakat yang rentan termarjinalkan, terwakili, teredukasi, dan terdampingi," jelas Agus.

LeaN On merupakan sebuah program Risk-Communication and Community Engagement (RCCE) yang merupakan kolaborasi antara BNPB dan INVEST DM untuk mendukung penanganan Covid-19 di Indonesia.

Rencana komunikasi publik yang akan dilakukan oleh LeaN On menargetkan masyarakat rentan yang berada di Medan, Bandung, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya yang merupakan wilayah berisiko tinggi Covid-19.

Agus berharap upaya ini dapat membuat penanggulangan bencana ke depannya menjadi lebih inklusif. "Karena banyak klaster masyarakat yang perlu dijangkau sehingga seluruh masyarakat menjadi tangguh bencana agar masyarakat paham bencana, termasuk salah satunya Covid-19," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: