Mentang-Mentang Anak Megawati Baliho Puan Gak Dicopot, Giliran Habib Rizieq Dicopot, Enaknya..
Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin turut memberikan komentar perihal baliho beberapa tokoh politik yang berceceran di berbagai daerah, termasuk baliho bergambar putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani.
Menurut dia, seharusnya Satpol PP berani membongkar baliho yang merusak pemandangan ini, atau rakyat bisa marah. Baca Juga: Baliho Puan jadi Tutup Jamban Empang, Warga: Nah ini Baru Bermanfaat
“Baliho puan harus segera dibongkar oleh Satpol PP karena baliho Puan sangat berbahaya sehingga membuat rakyat marah. Dia belum bisa berbuat apa-apa (buat rakyat),” uajrnya, seperti dilansir, Pojoksatu.id, Kamis (12/8/2021).
Lanjutnya, ia pun membandingkan baliho Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab yang saat itu dicopot oleh Satpol PP dengan alasan menggangu pemandangan jalan Ibu Kota.
“Kalau Satpol PP tidak mampu (turunkan baliho Puan) silahkan kalau ada oknum aparat negara yang kemaren menurunkan baliho IB HRS,” ujarnya. Baca Juga: Baliho Ditebar di Mana-mana, Popularitas Puan Ikut Naik Tapi Hasilnya Negatif
Karena itu, ia menyebut jika dibandingkan kerja anak Megawati dengan Habib Rizieq, maka kerja Habib Rizieq paling diakui oleh umat dalam aksi kemanusiaan.
“Jadi jelas baliho Puan harus diturunkan dan baliho IB HRS harus mereka pasang kembali karena IB HRS adalah pejuang sejati pembela Pancasila dan tokoh terdepan dalam aksi kemanusiaan,” ujarnya.
Diketahui, baliho bergambar tokoh-tokoh politik mulai banyak menghiasai jalanan di berbagai daerah.
Sebagai informasi, baliho Puan Maharani telah menyebar di berbagai daerah. Dalam baliho tersebut terdapat tulisan 'Kepak Sayap Kebhinekaan'.
PDI Perjuangan menjelaskan makna tulisan “Kepak Sayap Kebhinnekaan” yang tertera di billboard dan baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menjelaskan, kepak sayap diasosiasikan sebagai burung Garuda.
“Burung yang terbang pasti ada kerjasama sayap kiri dan kanan, kepaknya berirama. Seandainya Burung Garuda, disana ada Bhinneka Tunggal Ika”. Kebhinnekaan maknanya persatuan. Kita terdiri dari berbagai suku bangsa, bagaimana kebhinnekaan hidup dengan kerjasama,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterimah SuaraJawaTengah.id, Jumat (6/8/2021).
Menurut dia, billboard Puan Maharani yang terpasang juga ada yang bertuliskan sosialisasi untuk pencegahan Covid-19.
Bambang mengatakan, billboard bergambar Puan Maharani dan bertuliskan “Kepak Sayap Kebhinnekaan” tersebut rencananya dipasang selama dua bulan. Yaitu tanggal 15 Juli hingga 15 September 2021. Namun dalam praktiknya akan ada yang terpasang selama tiga bulan.
“Sebab di lapangan ada (penyewaan billboard) yang tidak mau memberi diskon biaya, tapi diberi tambahan waktu pemasangan,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil