Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bill Gates, Jeff Bezos hingga Jack Ma Beking Tambang Mineral, Komentar Ahli Bikin Takut: Berbahaya!

Bill Gates, Jeff Bezos hingga Jack Ma Beking Tambang Mineral, Komentar Ahli Bikin Takut: Berbahaya! Amazon CEO Jeff Bezos speaks during an address to attendees at Access Intelligence's SATELLITE 2017 conference in Washington, U.S., March 7, 2017. | Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekelompok miliarder mendukung penambangan baru di Greenland untuk meningkatkan akses ke mineral yang digunakan untuk memproduksi mobil listrik. Ini adalah berita penting di negara yang tidak selalu merayakan eksplorasi sumber daya alam seperti Amerika Serikat (AS).

Fenomena ini pun membuat beberapa ilmuwan lingkungan prihatin. Sumber uang penambangan tersebut berasal dari miliarder Bill Gates, Jeff Bezos, Richard Branson, Jack Ma, Ray Dalio, dan Michael Bloomberg.

Baca Juga: Menarik! Jeff Bezos hingga Bill Gates, Sederet Miliarder Ini Investasi Bareng di Perusahaan Mineral!

Bill Gates mendirikan Breakthrough Energy pada 2015 sebagai perusahaan untuk memerangi perubahan iklim, dan hingga saat ini telah mengumpulkan USD2 miliar, termasuk putaran pendanaan USD1 miliar yang diselesaikan awal tahun ini. Perusahaan ini telah berinvestasi di lusinan perusahaan rintisan di bidang energi berkelanjutan.

Proyek Greenland adalah perusahaan patungan antara perusahaan Inggris, Bluejay Mining, dan KoBold Metals, perusahaan Amerika yang membayar USD15 juta (Rp215 miliar) untuk saham mayoritas dalam operasi tersebut. Breakthrough Energy adalah salah satu investor utama KoBold; mega-perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz juga turut berinvestasi.

KoBold mengatakan mereka menggunakan alat kecerdasan buatan yang memungkinkannya menambang lebih ramah lingkungan. Melalui pembelajaran mesin, ia menargetkan deposit bijih berkualitas tinggi yang membutuhkan metode ekstraksi yang tidak terlalu mengganggu. Bluejay Mining menghabiskan beberapa tahun untuk penilaian lingkungan dan sosial sebelum dapat mengakses lokasi pengeboran. Namun, beberapa peneliti tetap khawatir.

“Pada dasarnya, mereka berada tepat di atas lautan,” kata Jeffrey Welker, seorang profesor di University of Alaska Anchorage yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade mempelajari ekosistem Arktik di Greenland barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: