Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Berfluktuasi, BI Catat Aliran Modal Asing Keluar Capai Rp7,50 triliun

Rupiah Berfluktuasi, BI Catat Aliran Modal Asing Keluar Capai Rp7,50 triliun Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Nilai tukar rupiah diperkirakan bakal melanjutkan tren penguatan di pekan kedua di Juni 2020 dimana pada penutupan Jumat (5/6), rupiah terapresiasi 1,56 persen atau 218 poin ke level Rp13.878 per dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini. Selama sepekan, rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.920/US$ hingga Rp15.870/US$.

“Pada pagi hari Jumat, 22 November 2024 Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.920 per dolar AS,”  ungkap Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (22/11/2024). 

Baca Juga: Kalah Telak! Kurs Rupiah Hari Ini Tergerus ke Rp15.939 per Dolar AS

Denny mengatakan, BI turut mencatat aliran modal asing asing ke pasar keuangan RI mencapai Rp7,5 triliun selama periode transaksi 18-21 November 2024.

“Berdasarkan data transaksi 18-21 November 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp7,50 triliun,” imbuhnhya

Denny menjelaskan dengan rinci, aliran modal tersebut terdiri dari jual neto sebesar Rp3,30 triliun di pasar saham, Rp3,59 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp0,61 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 21 November 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp27,15 triliun di pasar saham, Rp33,17 triliun di pasar SBN dan Rp187,68 triliun di SRBI.

Selanjutnya, berdasarkan data setelmen pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp26,81 triliun di pasar saham, Rp67,13 triliun di pasar SBN dan Rp57,33 triliun di SRBI.

Baca Juga: Bank Indonesia Catat Uang Beredar Tembus Rp 9.078 triliun pada Oktober 2024

Denny mengatakan, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 21 November 2024 sebesar 72,65 basis poin (bps). 

Sementara Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,90%. DXY atau Indeks Dolar menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: