Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percuma Mbak Puan, Percuma... Mending Stop Nyinyirin Pak Jokowi, Nggak Ada yang Simpati!

Percuma Mbak Puan, Percuma... Mending Stop Nyinyirin Pak Jokowi, Nggak Ada yang Simpati! Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik, Rustam Ibrahim meminta kepada Ketua DPR RI Puan Maharani untuk berhenti melemparkan kritik-kritik keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti akhir-akhir ini.

Bukan tanpa sebab, ia melihat kritik yang dilontarkan Puan akan mengurangi rasa simpati kepada dirinya. Baca Juga: Dear Bu Mega dan Mbak Puan, Jangan Panas Dengernya, Ganjar Emang Lebih Top dari Anak Ibu!

Sebab, sebagai pihak pendukung Jokowi, seharusnya Puan mendukung pemerintah dengan semua kebijakannya.

“Sebagai Ketua DPR yang tentunya pemimpin koalisi besar partai pendukung pemerintah, harus bukan jadi pengkritik tapi memuluskan agenda-agenda pemerintah di DPR,” cuitnya, dalam akun Twitternya @rustamIbrahim, seperti dilihat, Kamis (12/8/2021). Baca Juga: Mentang-Mentang Anak Megawati Baliho Puan Gak Dicopot, Giliran Habib Rizieq Dicopot, Enaknya..

Lanjutnya, ia menegaskan kepada Puan, bahwa tugas kritik pemerintah biar diserahkan kepada pihak oposisi..

“Kritik biarlah urusan oposisi. Kritik pemerintah tidak akan membuat elektabilitas anda naik, justru mengurangi simpati,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya pun mempertanyakan keuntungan Puan mengkritik pemerintah.

“Apakah sebagai Ketua DPR, atau sebagai Puan Maharani, keuntungan apa bisa diperoleh Puan dengan mengkritik pemerintahan Jokowi, coba? Yang akan terjadi pendukung-pendukung Jokowi makin tidak simpati dan yang anti Jokowi tidak akan berubah pikiran. Mereka tetap cenderung memilih Prabowo, Anies atau AHY,” tuturnya.

Baca Juga: Anies-Puan Kayaknya Susah Terwujud karena Ada Pihak yang Dirugikan, Siapa ya?

Diketahui, Sebelumnya, Pengamat Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin, ikut merespons kritikan keras yang dilontarkan Ketua DPR RI Puan Maharani. Termasuk kritikan Puan soal kebijakan penanganan Covid-19 di Jawa dan Bali.

Menurutnya, Puan akan lebih keras mengkritik Presiden Joko Widodo menjelang Pilpres 2024. 

"Puan butuh diakui sebagai tokoh sebanding dengan Prabowo. Menjelang Pilpres 2024, Puan pasti makin keras mengkritik Jokowi. Tujuannya untuk mendongkrak nama dan memantaskan diri jadi Capres PDIP," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2021).

Lanjutnya, ia menilai menjelang tahun politik, Puan akan lebih sering mengkoreksi kebijakan presiden.

Karena menurutnya, hal tersebut dilakukan Puan sebab demi membentuk karakter cucu Bung Karno yang lebih garang dan berani di hadapan publik.

"Secara kalkulasi politik, Puan harus makin sering mengkritik. Jadi Ketua DPR RI saja tak cukup. Puan butuh diakui dan dihormati sebagai politisi matang yang siap bertarung dalam kerasnya pencapresan. Cucu Bung Karno wajib tampil garang," jelas dia.

Selain itu, ia mengatakan menjelang tahun 2024 Presiden Jokowi diprediksi makin ciut di hadapan Megawati, sebab kekuasaanya sebentar lagi berakhir.

"Guna menjamin kesuksesan memimpin RI, Jokowi bakal makin bertekuk lutut di hadapan Megawati. Jokowi ingin dikenang sebagai mantan presiden yang turun secara mulus. Di tengah ganasnya kritik Covid-19 di sosial media, Jokowi butuh perlindungan PDIP agar selamat sampai akhir periode," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: