Perawat Jerman Dituduh Menukar Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam
Seorang perawat sedang diselidiki oleh polisi di Jerman karena diduga mengganti vaksin Covid-19 dengan larutan garam.
Perawat mengganti vaksin antara Maret dan April tahun ini di pusat imunisasi Roffhausen di Friesland, Jerman barat laut, kata administrator distrik Friesland, Sven Ambrosy, di Facebook, Selasa (10/8/2021).
Baca Juga: Vaksin yang Juara Usir Varian Delta? Studi Amerika Bilang Moderna, Pfizer Minggir...
"Hari ini saya memiliki tugas sedih untuk memberi tahu sekitar 8.600 orang yang mungkin terkena dampak bahwa tidak dapat dikesampingkan bahwa mereka mungkin telah menerima larutan garam alih-alih vaksinasi mereka pada janji vaksinasi mereka. Untuk ketenangan pikiran, kami akan merekomendasikan orang mendapatkan tambahan vaksinasi," kata Ambrosy, dikutip CNN, Kamis (12/8/2021).
Perawat dapat mengganti botol karena dia "bertanggung jawab atas persiapan vaksin dan persiapan jarum suntik selama jam kerjanya di pusat vaksinasi," kata otoritas kesehatan di Lower Saxony.
Otoritas setempat dan Kantor Kesehatan Negara Bagian Lower Saxony telah meminta semua orang Jerman yang menerima vaksin Covid-19 mereka di pusat Roffhausen antara 5 Maret dan 20 April, untuk maju dan mendapatkan dosis lain.
"Dalam situasi ini, penting bahwa semua orang yang mungkin terkena dampak ditawarkan vaksinasi lanjutan ... Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan perlindungan vaksinasi lengkap. Bahkan jika orang telah divaksinasi dengan benar dua kali," Matthias Pulz, presiden Kantor Kesehatan Negara Bagian Lower Saxony, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa.
Polisi menemukan perawat yang terlibat "termotivasi untuk menentang vaksinasi," kata tim krisis virus corona pemerintah Lower Saxony, yang mengawasi kasus tersebut, kepada wartawan, Selasa.
"Penyelidikan polisi telah menunjukkan orang (terlibat) termotivasi untuk menentang vaksinasi ... karena dia tetap diam dengan polisi, kami tidak tahu apakah dan sejauh mana dia dimanipulasi selama periode ini," kata Claudia Schröder, wakil kepala tim virus corona Lower Saxony.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: