Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Pebisnis Wajib Tahu Nih! Ini Keuntungan Pakai Aplikasi Inventaris

Para Pebisnis Wajib Tahu Nih! Ini Keuntungan Pakai Aplikasi Inventaris Dua orang sedang berdiskusi. | Kredit Foto: Unsplash/ Scott Graham

Dibawah ini adalah menu-menu yang tersedia pada program aplikasi inventory berbasis web antara lain yaitu :

·         Input Data Barang, termasuk Input Gambar.

·         Edit Data Barang

·         Hapus Data Barang

·         Pencarian Data Barang

·         Display Data Barang 

·         Stok Inventory

·         Transaksi Penerimaan Barang

·         Transaksi Pengeluaran Barang

·         Report atau Laporan Data Barang dalam format PDF.

Kesulitan Dalam Mengelola Inventory

Salah satu aset perusahaan yang cukup krusial ini adalah persediaan, dimana diperlukan pengelolaan yang baik yaitu di gudang. Pengelolaan persediaan barang ini sama halnya dengan mengelola dana perusahaan karena inventory juga bagian dari aset yang dimiliki oleh perusahaan. Persediaan barang ini juga tidak cukup dengan mengecek dari pencatatan saja, namun juga diperlukan pengelolaan fisik barang yang efisien. Yang dalam hal ini disebut sebagai manajemen pengelolaan gudang.

Manajemen pengelolaan gudang sudah banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan, khususnya bagi perusahaan yang levelnya sudah menengah. Namun, meskipun begitu, tidak jarang masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam mengelola persediaan yang tak jarang memang selalu ada. Karena itu diperlukan implementasi yang baik untuk mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan yang hal ini juga turut berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen.

Berikut adalah beberapa kesalahan dalam mengelola persediaan di gudang diantaranya :

1.      Selisih Persediaan

Terjadinya selisih stok barang seringkali terjadi saat melakukan kegiatan stok opname. Karena tidak semua barang akan selalu dalam kondisi baik. Dalam waktu tertentu, barang juga memiliki batas waktunya, tidak selalu barang dalam kondisi baik. Ada barang yang memiliki batas waktu atau sudah kadaluwarsa hingga barang yang mengalami penyusutan. Jika hal ini terjadi maka barang sudah tidak layak untuk di jual. Nah, hal inilah yang menyebabkan terjadinya kondisi barang yang selisih, karena barang tersebut tidak layak untuk dijual. Selisih stok barang juga berbeda antara pemeriksaan fisik dan pencatatan sistem.

2.      Salah Pengelolaan

Selain salahnya perhitungan persediaan barang dan pencatatan, kesalahan kerap kali terjadi karena pencatatan barang masih dilakukan secara manual. Biasanya perusahaan kecil atau usaha perorangan masih kerap menggunakan cara manual ini, tidak apa jika jumlah stok barang tidak terlalu banyak, namun jika stok barang sudah lumayan banyak, bukan tidak mungkin salah pengelolaan bisa terjadi. Pengelolaan persediaan secara sistematis menggunakan aplikasi inventory akan lebih efisien, mengurangi kesalahan dan lebih menghemat waktu.

3.      Penempatan Lokasi yang Buruk

Masalah terkait persediaan barang lainnya adalah manajemen alokasi barang yang buruk. Setiap barang pasti memiliki karakteristik yang berbeda dan hal tersebut juga tidak bisa sembarangan dalam menaruh lokasi penyimpanan barang sesuai asal yang diinginkan. Faktor-faktor seperti kelembapan, suhu, dan sirkulasi udara sangat penting Anda perhatikan. Mungkin pada awalnya akan biasa saja, namun seiring lamanya barang disimpan hal ini bisa menimbulkan masalah jangka panjang yang bisa menimbulkan perusahaan mengalami kerugian karena manajemen alokasi barang yang buruk.

4.      Produk Kadaluarsa

Perusahaan dapat mengalami kerugian apabila tidak bisa mengelola persediaan barangnya dengan baik. Produk yang rentan kadaluarsa seperti kosmetik ata makanan memiliki batas waktu sehingga perusahaan harus memiliki waktu  yang tepat untuk menjualnya sebelum masa kadaluarsa.

5.      Lokasi Barang Berantakan

Tanpa adanya sistem aplikasi inventory yang baik, penyimpanan barang ini bisa saja asal dalam penempatannya. Dan penyimpanan tidak dikategorikan berdasarkan jenisnya, hal tersebut menimbulkan barang berantakan dan akan sulit untuk mencarinya ketika barang akan mulai dijual.

6.      Stok Tidak Terjual

Dalam mengelola persediaan barang, apabila tidak menggunakan aplikasi inventaris yang baik. Hal tersebut bisa menimbulkan stok barang tidak terjual. Misalnya barang yang dikira sudah habis padahal masih tersedia di gudang. Hal ini menyebabkan barang tidak terjual, yang seharusnya menjadi keuntungan bagi perusahaan, malah kerugian karena barang terlewati tidak terjual.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: