Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris dan NATO Pastikan Ogah Kembali ke Tanah Afghanistan Sekali pun Dipaksa

Inggris dan NATO Pastikan Ogah Kembali ke Tanah Afghanistan Sekali pun Dipaksa Kredit Foto: AP Photo/Hamed Sarfarazi
Warta Ekonomi, Kabul -

Pasukan Inggris dan NATO tidak akan kembali ke Afghanistan. Hal itu dikatakan menteri pertahanan Inggris, sambil mengakui kendali Taliban atas negara itu.

Berbicara kepada Sky News pada Senin pagi (16/8/2021), Menhan Inggris Ben Wallace mengkonfirmasi bahwa peran Inggris di Afghanistan sekarang difokuskan pada evakuasi semua warga negara Inggris ke luar negeri serta orang-orang Afghanistan yang membantu pasukan Inggris selama konflik beberapa dekade.

Baca Juga: Naiknya Taliban jadi Pemimpin Afghanistan Ditakuti Eks Menhan Israel

"Saya mengakui bahwa Taliban mengendalikan negara. Maksud saya, Anda tidak perlu menjadi ilmuwan politik untuk mengetahui di situlah kita berada," kata Wallace.

"Saya telah terlibat dialog melalui negara ketiga kemarin (Minggu) untuk memastikan kami mencari jaminan dari Taliban untuk melindungi warga kami dan orang-orang yang kami coba keluarkan,” ujar dia.

Wallace mengatakan pasukan negaranya dan pasukan NATO tidak direncanakan kembali ke negara yang diperangi.

“Jika Anda ingat, pada puncaknya, lebih dari 100.000 tentara dikerahkan ke Afghanistan untuk mempertahankan garis, itu bukan hanya intervensi awal 2001-2002, itu hampir satu dekade kemudian, pertempuran sengit dan berat, dan saya pikir Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk tinggal,” tambah dia.

Wallace mencatat bahwa dengan inisiatif pertahanan baru yang disusun Maret ini, pemerintah Inggris akan memiliki dana dan sumber daya untuk tidak lagi bergantung pada satu kekuatan dunia dan mencegah krisis seperti yang berkembang di Afghanistan terjadi lagi.

Evakuasi lanjutan dan pengakuan Taliban

Menteri pertahanan Inggris meyakinkan bahwa pemerintah dan militer sebisa mungkin akan mengevakuasi orang keluar dari Afghanistan dan penerbangan militer terus masuk dan meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: