Taliban 2.0: Media Sosial, Hukum Syariah dan Kebijakan Luar Negeri yang 'Bersahabat'
Perubahan citra Taliban
Dalam pernyataan resmi pertamanya selama jatuhnya Kabul, biro politik Taliban mengatakan bahwa ujian sebenarnya adalah "melayani bangsa kita dan memastikan keamanan dan kenyamanan hidup". Kelompok pemberontak dengan demikian mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk melakukan berbagai fungsi pemerintahan untuk meningkatkan kehidupan penduduk, alih-alih hanya memberlakukan larangan yang diilhami agama.
In response to a question about differences between the 1990s Taliban and today's, Mujahid said the ideology and beliefs are the same because they are Muslims, but there is a change in terms of experience--they are more experienced and have a different perspective. pic.twitter.com/IZBkc5gxx4
— TOLOnews (@TOLOnews) August 17, 2021
FRANCE24 menulis, perubahan citra ini telah memfasilitasi penaklukan Taliban atas Afghanistan, menurut para ahli. Ada sedikit laporan tentang oposisi populer terhadap kemajuan militan dan Kabul jatuh tanpa pertumpahan darah yang dikhawatirkan banyak orang.
"Taliban telah membangun narasi yang sangat berbeda dari geng sampah yang menyerbu Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001. Mereka mengatakan 'Kami membebaskan Anda dari Amerika dan para penjahat, orang-orang Afghanistan yang korup yang melarikan diri ke Abu Dhabi atau di tempat lain dengan uang yang seharusnya menstabilkan negara'. Mereka dapat menggambarkan diri mereka sebagai pembebas, dan bukan hanya orang-orang yang akan mengunci Afghanistan," kata Boussois.
"Taliban akan mengatakan bahwa hukum Islam adalah sarana untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan keras setelah bertahun-tahun korupsi dan delik," tambahnya, dikutip laman FRANCE24, Rabu (18/8/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: