Menanti Hak-hak Wanita Afghanistan yang Dijanjikan Para Pemimpin Taliban
Taliban mengatakan bahwa hak-hak perempuan di Afghanistan akan dihormati "dalam kerangka hukum Islam".
Dalam konferensi pers pertama kelompok itu sejak mengambil alih negara pada Minggu (15/8/2021), seorang juru bicara mengatakan perempuan akan bebas untuk bekerja tetapi memberikan sedikit detail tentang aturan dan batasan lainnya.
Baca Juga: Apa Interpretasi Taliban Tentang Hukum Syariah bagi Afghanistan? Terang! Pakar Bongkar Semua...
Zabihullah Mujahid mengulangi bahwa semua warga Afghanistan harus hidup "dalam kerangka Islam".
Kelompok hak asasi khawatir kebebasan perempuan bisa terkikis di bawah Taliban.
Kelompok militan memperkenalkan atau mendukung hukuman sesuai dengan interpretasi ketat mereka terhadap sistem hukum Islam, hukum Syariah, ketika mereka menguasai Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001.
Wanita harus mengenakan burka yang menutupi semua, dan Taliban juga tidak menyetujui anak perempuan berusia 10 tahun ke atas pergi ke sekolah.
Dalam jumpa pers pada Selasa (17/8/2021), Mujahid mengajukan beberapa pertanyaan dari media internasional tentang seperti apa hak-hak perempuan di bawah pemerintahan Taliban.
"Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar dalam kerangka kerja kami," katanya.
"Perempuan akan sangat aktif dalam masyarakat kita," ujar Mujahid, dikutip laman BBC, Rabu (18/8/2021).
Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya tentang aturan berpakaian dan peran apa yang dapat dimiliki wanita dalam angkatan kerja negara itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: