Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diplomat Top Amerika Anggap Ashraf Ghani Bukan Lagi Orang Penting Afghanistan

Diplomat Top Amerika Anggap Ashraf Ghani Bukan Lagi Orang Penting Afghanistan Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Kabul -

Seorang pejabat AS menilai Ashraf Ghani saat ini bukan lagi sebagai pemain kunci di Afghanistan. Penilaian itu disampaikan menyusul pernyataan Ghani yang berjanji akan balik ke Afghanistan.

"Dia bukan lagi tokoh di Afghanistan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman sepeti dikutip NDTV melansir AFP, Rabu (18/8/2021).

Baca Juga: Gandeng Pemuka Panjshir, Wapres Afghanistan dan Kelompok Anti-Taliban Satukan Kekuatan

Presiden tersingkirkan Ashraf Ghani kini sudah berada di Uni Emirat Arab. Ashraf Ghani mengaku meninggalkan negaranya karena telah mendapatkan ancaman ketika Taliban menguasai Kabul. Dalam sebuah pernyataan pertama melalui video, Ghani menyatakan, dia meninggalkan Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah di Kabul.  

"Keamanan meminta saya untuk pergi, karena ada ancaman yang akan segera terjadi kepada saya sebagai kepala negara,” kata Ghani, dilansir Anadolu Agency, Kamis (19/8/2021).

Ghani mengatakan, dia tidak berniat untuk melarikan diri dari negaranya atau hidup di pengasingan. Ghani menepis tuduhan bahwa dia melarikan diri dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar. Menurutnya, tuduhan tersebut merupakan upaya pembunuhan karakter.

“Anda dapat memverifikasi ini dengan Bea Cukai UEA. Bahkan saya tidak punya waktu untuk mengganti sepatu saya," kata Ghani.

Ghani mengatakan, dia ingin mentransfer kekuasaan secara damai dengan Taliban. Namun ada sebuah ancaman yang membuatnya terpaksa pergi dari Afghanistan, ketika Taliban menguasai Kabul.   

“Saya diberitahu bahwa Taliban ada di Kabul. Ada kesepakatan bahwa Taliban tidak akan memasuki Kabul. Tapi mereka melakukannya. Saya tidak ingin digantung, karena sebagai presiden, saya adalah kehormatan Afghanistan. Saya tidak takut mati," kata Ghani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: