Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AKKI Luncurkan Animasi Pancasila, Begini Respon Ketua MPR RI

AKKI Luncurkan Animasi Pancasila, Begini Respon Ketua MPR RI Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi peluncuran animasi "Pengamalan Pancasila di Masa Pandemi Covid-19" buah karya Aku Kamu Kita Indonesia (AKKI) yang dilaksanakan pada saat webinar "Nilai-nilai Kebangsaan dan Bakti pada Negeri di Masa Pandemi" pada Sabtu sore (21/08/2021).

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-76 dan Hari Pramuka ke-60, diikuti oleh 450 peserta yang mayoritas adalah anggota Pramuka dari berbagai daerah.  

Bamsoet didapuk AKKI untuk menjadi keynote speaker webinar. Pembicara lain adalah Neni Rahmawati, M.Pd. (Widyaiswara / Pelatih Pembina Gerakan Pramuka), Ignazio Marco Widodo (Eagle Scout, Scouting BSA Troop 455, Penggagas AKKI), Dr. Prawidya Hariani, RS (Sekretaris Bidang Kerjasama Luar Negeri Kwartir Daerah Sumatera Utara Gerakan Pramuka), dan Effan Audi Khalif (Penggagas AKKI). Moderator adalah M. Iqbal Muchtar, M.Pd.

Baca Juga: 3 Alasan Ini Bikin Pakar Hukum Curigai Pernyataan Ketua MPR soal Amandemen UUD 1945

Bamsoet mengatakan, peluncuran animasi ini setidaknya mengisyaratkan tiga pesan penting.  Pertama, lanjut Bamsoet, membuka kembali memori bangsa bahwa ada satu tekat kebangsaan, yaitu Eka Prasetya Pancakarsa yang artinya tekad yang tunggal untuk melaksanakan atau mewujudkan lima sila pancasila. 

"Kemudian yang kedua membangun kesadaran bahwa untuk menghadirkan nilai-nilai Pancasila dalam ruang realita memerlukan nilai-nilai yang dapat dijadikan bahan," paparnya. 

"Dan ketiga mendorong generasi muda dalam kemasyarakatan sehingga dapat beradaptasi," imbuhnya. 

Bamsoet berharap, semoga peluncuran animasi butir-butir Pancasila dapat menginspirasi generasi muda yang lain untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai pancasila. 

"Semoga peluncuran animasi butir-butir Pancasila dapat menginspirasi generasi muda yang lain untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai pancasila," pungkasnya. 

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, kehadiran AKKI membuktikan bahwa masih ada generasi muda yang berkomitmen menjaga dan merawat  kelestarian nilai-nilai kebangsaan. 

"AKKI juga menjadi bukti nyata bahwa perbedaan latar belakang menjadi kebanggaan keragaman, justru bukanlah menyediakan celah yang menyediakan. Tapi justru memberi ruang untuk saling mengisi," ujar Bamsoet. 

Legislator Partai Golkar itu mengatakan, webinar dan launching animasi Pancasila yang digagas AKKI menjadi simbol dan etos kerja bagi generasi muda yang tangguh dan dapat menghadapi tantangan. 

"Karena di masa pandemi Covid-19 saat ini tidak boleh menjadi penghalang kita untuk bekerja dan berkarya, khususnya dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan," tuturnya. 

Sementara, Ignazo Marco Widodo, salah satu pendiri AKKI,  dan segelintir/sedikit orang Indonesia yang berhasil mencapai tingkat Eagle Scout, yang merupakan tingkatan tertinggi dalam gerakan kepanduan "Scouting BSA" di Amerika Serikat, menuturkan bahwa meskipun dia aktif di Gerakan Pramuka Amerika Serikat, patriotisme  dan kecintaan dia terhadap Indonesia sangat lah besar. 

Marco memaparkan bahwa pada dasarnya kegiatan Pramuka atau scouting dari negara manapun memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk pengembangan karakter dan latihan kepemimpinan bagi generasi muda, serta menumbuhkan rasa patriotism dan cinta terhadap negaranya. 

Marco Widodo, yang pernah mengikuti "Jambore Pramuka Sedunia XXIV" di Virginia, Amerika Serikat pada tahun 2019 mengatakan bahwa anggota gerakan kepanduan di seluruh dunia seperti Pramuka dituntut untuk mempunyai sebuah konsep keyakinan terhadap Tuhan dan memiliki karakter empati terhadap sesamanya, sehingga gerakan ini merupakan wujud nyata dari generasi muda untuk berbakti pada negerinya. Dalam konteks Pramuka di Indonesia, hal ini dilandasi oleh empat pilar kebangsaan, terutama Pancasila. 

Penggagas AKKI, Effan Audi Khalif menjelaskan bahwa AKKI didirikan oleh dirinya dan Ignazio Marco Widodo pada tahun 2020 yang lalu. Mereka berdua pada saat itu adalah siswa kelas XI Jakarta Intercultural School (JIS).  AKKI hadir sebagai platfrom yang dapat digunakan generasi muda Indonesia untuk menceritakan dan menginspirasikan serta membangun Indonesia dengan mengadakan kompetisi photography dan video bertemakan Bhinneka Tunggal Ika. Sebelumnya, AKKI juga menyelenggarakan webinar launching buku Karya Effan Audi berjudul “Digital Entrepreneurship, Berwirausaha Digital Di Masa Pandemi Covid-19 dan New Normal” yang diikuti oleh para siswa SMA dan umum. 

Menurut Audi, Indonesia adalah negara dengan seribu keberagaman dan telah menjadi simbol persatuan yang dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 

Audi mengajak seluruh generasi muda untuk menumbuhkan rasa semangat kebangsaan yang dilandasi empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

"Kita sebagai generasi muda harus tetap berkarya untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia Presiden Soekarno pernah mengatakan bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya dan menghargai jasa pahlawannya," urainya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: