Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Sementara itu, Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin justru menyoroti bahasa Anies yang menyinggung pemimpin kosmetik. Kata dia, istilah yang dipakai Anies itu untuk menyinggung pihak lain yang selama ini lebih sibuk pencitraan dalam menangani pandemi.
“Anies menganggap pihak yang dikritiknya menangani pandemi tak apa adanya, tapi ada apanya. Dan tak sesuai data. Tapi data yang dimainkan. Sehingga, seolah-olah hasilnya bagus,” ulas Ujang.
Siapa yang disindir? “Mungkin saja lawan politiknya. Atau menyindir pihak yang selama ini nyinyir padanya,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Selain itu, Ujang juga menilai, bisa saja Anies sedang membandingkan penanganan pandemi di DKI, pusat, atau daerah lain. Karena dinilai banyak data yang dipoles. “Padahal kenyataannya, sebaliknya,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq