Bamsoet Bangga, Sean Gelael Kibarkan Merah Putih di Podium Bergengsi Balap Mobil Dunia
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo kembali mengapresiasi capaian prestasi pembalap muda Indonesia berusia 24 tahun, Sean Gelael.
Bersama pembalap Belgia Stoffel Vandoorne dan pembalap Inggris Tom Blomqvist, Sean Gelael berhasil membawa JOTA #28 finish di posisi kedua dalam ajang balap bergengsi, FIA World Endurance Championship 24 Hours of Le Mans untuk kategori LMP2, di Circuit de la Sarthe, Le Mans, Prancis, pada Sabtu-Minggu (21-22 Agustus 2021).
Baca Juga: Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Evakuasi WNI di Afghanistan
"Tidak hanya mengibarkan bendera Merah Putih, Sean Gelael juga mencetak sejarah pada balapan FIA World Endurance Championship 24 Hours of Le Mans. Ia menjadi pembalap Indonesia pertama yang tampil di balapan legendaris 24 jam ini dan meraih posisi podium. Sebuah kado manis dari Sean untuk bangsa Indonesia yang baru saja merayakan peringatan ulang tahun ke-76 Republik Indonesia," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (23/8/21).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, Sean Gelael yang didukung Tim Balap Jagonya Ayam KFC Indonesia, Pertamina dan BNI ini, mendapat kehormatan sebagai pembalap pertama JOTA#28 yang melakukan start dan memulai balapan. Walaupun memulai balapan dari posisi ketujuh, di akhir balapan para pembalap JOTA#28 bisa finis kedua untuk menyelesaikan balapan dengan 363 putaran dan hanya terpaut 0,727 detik dari pebalap tim WRT. Posisi ketiga kelas LMP2 ditempati pebalap tim Panis Racing.
"Hujan lebat yang turun saat start membuat posisi tujuh di awal balapan tidak bertahan lama. Bahkan Sean sempat terlempar dari 10 besar. Namun Sean tetap sabar dan kembali di posisi awal setelah tiga stint yang dijalani. Setelah itu ia menyerahkan mobil ke Tom Blomqvist, yang berhasil memanfaatkan kondisi lomba yang dinetralisir oleh Safety Car (SC). Sehingga sempat membawa JOTA #28 ke P1. Namun sayang, dalam prosesnya dia dianggap melanggar aturan," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan, pelanggaran yang dibuat Tom Blomqvist antara lain melindas garis putih saat masuk pit. Serta saat keluar pit masuk ke rombongan yang salah. Mestinya dia keluar di belakang rombongan SC B, tapi Tom Blomqvist berada di belakang rombongan SC A.
"Stoffel Vandoorne yang menjadi pembalap berikutnya di JOTA#28 harus mendapatkan dua penalti berat. Drive thru dan stop-and-go yang harus diterima membuat Stoffel keluar dari 10 besar. Tapi, seperti halnya Sean, Stoffel juga tenang dan sabar. Dalam perjalanan berikut secara singkat mereka merangkak baik, ke P6, 5, 4, dan terakhir dalam kendali Sean ke P3," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan, dalam proses ke P3 itu, terjadi duel sengit dengan tim Panis Racing #65. Namun Sean berhasil bertahan dari serangan pembalap Panis Racing #65, Will Stevens. Drama terjadi di penghujung balapan, hingga akhirnya JOTA#28 mendapat finis di posisi kedua.
"Hasil balapan ini juga membuat Sean dan kawan-kawan memimpin klasemen sementara LMP2 berbekal poin ganda khusus untuk Le Mans 24H. Sean, Stoffel, dan Tom mengoleksi 89 angka, begitu juga dengan JOTA #28. Mereka mengungguli WRT #31 dengan nilai 81. Seri berikut WEC adalah double header alias dua balapan dalam sepekan beruntun di Bahrain pada Oktober-November. Doa dan dukungan bangsa Indonesia tidak akan pernah putus untuk Sean Gelael dan JOTA#28," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: