Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaya Kepemimpinan Gibran yang Penuh Tanda Tanya, Selalu Tinggalkan Mobil Dinas di Tempat Bermasalah

Gaya Kepemimpinan Gibran yang Penuh Tanda Tanya, Selalu Tinggalkan Mobil Dinas di Tempat Bermasalah Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Solo -

Semenjak resmi menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mempunyai gaya unik. Dari cara berpakaian, cara berkomunikasi, dan cara menyelesaikan masalah di Kota Bengawan. 

Meski anak Presiden Joko Widodo, dan juga mantan Wali Kota Solo, Gibran ternyata tidak meniru gaya ayahnya. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Dihina, Gibran Tak Mau Marah Apalagi Nangis-Nangis: Biarin Aja

Baru-baru ini Gibran selalu meninggalkan mobil dinasnya di tempat-tempat yang dianggap bermasalah atau sedang menjaadi sorotan publik. 

Ada dengan Gibran?

Menyadur dari Solopos.com, Setidaknya sudah tiga kali dia meninggalkan mobil dinas Toyota Innova putih berpelat nomor AD 1 A di tempat yang sedang terjadi masalah.

Gibran kali pertama meninggalkan mobil dinasnya di depan Kantor Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, pada Mei lalu. Saat itu, terjadi dugaan pelanggaran pungutan liar yang menyeret nama Lurah Gajahan.

Kali kedua, Gibran menaruh mobil dinas di dekat tempat pemakaman umum (TPU) Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, pada Juni 2021. Kala itu, ada kasus dugaan perusakan makam oleh anak-anak siswa rumah belajar di Mojo, Pasar Kliwon, Solo.

Mobil dinas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tampak diparkir di Kantor Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Jumat (7/5/2021). [Solopos/Kurniawan]

Ketiga, mobil dinas Gibran ditinggalkan di depan SMK Batik 2 Solo Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, pada Sabtu (21/8/2021) petang. Gibran mengetahui rencana SMK Batik 2 Solo untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) padahal Solo masih menjalankan PPKM Level 4.

Saat ditanya wartawan ihwal kebiasaannya memarkir mobil dinas di lokasi yang tengah bermasalah itu, Gibran tidak menjawab secara gamblang. Dia hanya menyebut tindakannya adalah kode khusus.

“Orang Solo kok ndadak takon [pakai tanya]. Wong Solo penuh kode dan filosofi. Artekno dewe, artekno dewe [Kamu artikan sendiri],” ujar dia tersenyum saat dimintai tanggapan wartawan, Kamis (24/6/2021) lalu.

Gibran tidak mau menjelaskan lebih lanjut ihwal kebiasaannya itu sembari masuk ke mobil dinas lainnya. Wali Kota Solo memang memiliki dua mobil dinas yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan sehari-harinya.

Terpisah, Pemerhati Budaya Kota Solo, Tundjung W. Sutirto, mengatakan gaya yang dilakukan Gibran belum pernah ada dalam sejarah. Di satu sisi aksi Gibran bisa dinilai sebagai ide orisinil. Tapi di sisi yang lain bisa dibilang aneh.

“Sepanjang yang saya ketahui belum pernah ada [pimpinan meninggalkan mobil dinas di tempat konflik]. Dulu kalau ada daerah sengketa ditinggali bendera kerajaan, misalnya zaman Majapahit,” ujar dia, Senin (23/8/2021).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: