Era saya ber-PPP berakhir 1987. Kegiatanku banyak melakukan riset. Kemudian 1998 datang reformasi yang salah satu cirinya perpecahan partai-partai. Di masing-masing partai ada partai tandingan ada partai putusan muktamar.
Tahu-tahu aku dapat telpon yang memberi kabar Pak Nuddin dalam keadaan sakit di rumahnya. Aku bergegas ke rumah Pak Nuddin di Tomang.
"Masuk Oom", kata putranya.
Tiba-tiba ada suara dari dalam, "Ada siapa"?
"Oom Ridwan, Pa," kata putranya. "Masuk, Oom". Ajak putranya lagi.
Aku bergerak mendekati pak Nuddin yang lagi rebah.
"Mari dekat aku, Ridwan", kata Pak Nuddin. "Biar aku tahu, kau Ridwan Saidi tandingan atau putusan muktamar," katanya lagi.
Ampun, biar sakit juga, joke masih aktual.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: