Hati-hati! Taliban Bersumpah Berangus Semua Sistem Pendidikan yang Melawan Islam
Taliban berencana untuk membersihkan sistem pendidikan Afghanistan dari semua elemen yang "melawan Islam", menurut seorang pejabat, ketika para aktivis dan juru kampanye memperingatkan akan kembalinya pemerintahan otoriter di negara itu.
Berbicara pada Minggu (29/8/2021), menteri pendidikan tinggi sementara Abdul Baqi Haqqani mengkritik sistem pendidikan saat ini yang didirikan oleh komunitas internasional, mengklaim bahwa itu gagal untuk mematuhi prinsip-prinsip agama.
Baca Juga: Wartawan Wanita Melarikan Diri dari Afghanistan usai Wawancara dengan Jubir Taliban
“[Dunia] mencoba mengeluarkan agama dari pendidikan ilmiah, yang merugikan orang-orang,” kata Haqqani, dikutip laman The Independent, Senin (30/8/2021).
Dia menambahkan bahwa “setiap item yang bertentangan dengan Islam dalam sistem pendidikan akan dihapus”.
Komentar Haqqani muncul ketika laporan pembunuhan seorang penyanyi folk Afghanistan di provinsi pegunungan menimbulkan kekhawatiran baru tentang ancaman terhadap hak asasi manusia di negara itu ketika Taliban bekerja untuk membentuk pemerintahan baru.
Keluarga Fawad Andarabi mengatakan dia ditembak mati oleh seorang pejuang Taliban di Lembah Andarabi (setelah dia diberi nama), sebuah daerah di provinsi Baghlan sekitar 100 km (60 mil) utara Kabul.
"Dia tidak bersalah, penyanyi yang hanya menghibur orang," kata putranya. "Mereka menembaknya di kepala di pertanian."
Andarabi memainkan kecapi membungkuk, yang dikenal sebagai ghichak, dan menyanyikan lagu-lagu tradisional tentang tempat kelahirannya, rakyatnya dan Afghanistan secara keseluruhan.
Sementara Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan kepada wartawan bahwa kelompok pemberontak akan menyelidiki insiden itu, tetapi dia tidak dapat memberikan rincian tentang itu.
Menanggapi pembunuhan itu, sekretaris jenderal Amnesty International Agnes Callamard mengatakan: “Ada banyak bukti bahwa Taliban tahun 2021 sama dengan Taliban yang tidak toleran, kejam, dan represif tahun 2001.
“20 tahun kemudian, tidak ada yang berubah di depan itu,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: