Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buku Baru Bill Gates tentang Perubahan Iklim Dinilai Tidak Solutif

Buku Baru Bill Gates tentang Perubahan Iklim Dinilai Tidak Solutif Kredit Foto: Instagram/Bill Gates
Warta Ekonomi, Jakarta -

Buku baru Bill Gates tentang perubahan iklim ternyata dinilai tidak solutif. Pasanya, pendiri Microsoft ini memang diakui telah memecahkan banyak masalah dalam kehidupan profesionalnya, ia juga telah mendedikasikan hidupnya untuk penderitaan orang miskin di dunia dan kesehatan mereka.

Gates, melalui pekerjaan yayasan dan pemberian amal, dia menjelajahi dunia memecahkan masalah dari malaria dan penyakit tropis yang terabaikan hingga kesehatan ibu. Namun, dalam solusi perubahan iklim, Gates sebenarnya hanya memberikan arahan, ia tak benar-benar memberikan solusi.

Baca Juga: Mantap! Startup Kebanggaan Bill Gates Kantongi Pendanaan Rp5,1 Triliun

Dalam bukunya “How to Avoid a Climate Disaster: The Solutions We Have and the Breakthroughs We Need” Gates menjelaskan jika melihat banyaknya penyakit tropis yang terabaikan, perubahan iklim sangat mempengaruhi prevalensi nyamuk dan vektor infeksi lainnya.

Dari sana, Gates memberikan analisis yang sangat sederhana tentang komponen utama emisi gas rumah kaca dan bagaimana mencapai nol bersih dengan menghilangkan 51 miliar ton emisi setara CO2 per tahun, yang dalam urutan bab adalah energi produksi (27%), manufaktur (31%), pertanian (19%), transportasi (16%), dan pendingin ruangan (7%).

Gates menempatkan penekanan besar di seluruh buku, ia mencoba untuk menguraikan angka dan unit yang kita dengar di pers dan mencoba memahami apakah inovasi tertentu mungkin membuat perbedaan.

Kemudian, dilansir dari Tech Crunch di Jakarta, Senin (30/8/21) Gates menawarkan contoh program penerbangan yang akan menghemat "17 juta ton" CO2, tetapi angka tersebut sebenarnya hanya 0,03% dari emisi global dan belum tentu akan meningkat lagi.

Gates membingkai ini dengan pendekatan altruisme yang efektif, atau menuturkan idenya bahwa dolar amal harus mengalir ke proyek-proyek yang dapat memberikan peningkatan kualitas hidup besar yang dapat diverifikasi dengan biaya paling rendah.

Karena itulah Gates dianggap sebagai kapitalis yang menilai setiap solusi potensial untuk penggunaan 'Green Premium'.

Jawaban yang diberikan olehnya cenderung 'melistrikkan semuanya', dekarbonisasi listrik, mengurangi karbon yang tersisa, dan jadilah lebih efisien. Gates dinilai menjadi sosok konservatif di seluruh buku.

Gates mengakhiri bukunya dengan mengatakan bahwa:

"Kita harus menghabiskan dekade berikutnya dengan fokus pada teknologi, kebijakan, dan struktur pasar yang akan menempatkan kita di jalan untuk menghilangkan gas rumah kaca pada tahun 2050."

Gates mungkin benar, tetapi bumi tidak akan pernah menghijau seperti dahulu lagi, tulis Tech Crunch.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: