Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Innalillahi, Taliban Tembak Kepala Penyanyi Folk Afghanistan Usai Diculik dari Rumahnya

Innalillahi, Taliban Tembak Kepala Penyanyi Folk Afghanistan Usai Diculik dari Rumahnya Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Kabul -

Penyanyi folk Afganistan Fawad Andarabi diseret dari rumahnya dan dibunuh oleh Taliban di provinsi pegunungan yang bergolak di utara Kabul pada Jumat (27/8/2021), seorang wartawan lokal mengatakan kepada CNN. Ini terjadi seiring meningkatkan kekhawatiran akan kembalinya kekuasaan keras kelompok militan 20 tahun lalu, termasuk larangan musik.

Putranya, Jawad, mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa penyanyi itu "ditembak di kepala" di pertanian keluarga di Lembah Andarab di provinsi Baghlan utara.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan ISIS-K dengan Taliban di Afghanistan

"Dia tidak bersalah, penyanyi yang hanya menghibur orang," kata putranya. AP adalah yang pertama melaporkan kematian Fawad Andarabi.

CNN belum secara independen mengkonfirmasi keadaan seputar pembunuhan penyanyi itu, tetapi mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Massoud Andarabi, yang juga berasal dari distrik yang disebutkan namanya, berbicara di depan umum tentang kematiannya.

"Kebrutalan Taliban berlanjut di Andarab. Hari ini mereka secara brutal membunuh penyanyi folkloric, Fawad Andarabi yang hanya membawa kegembiraan bagi lembah ini dan orang-orangnya. Saat dia bernyanyi di sini "lembah kami yang indah ... tanah nenek moyang kami ..." tidak akan menyerah terhadap kebrutalan Taliban," cuitnya pada Sabtu (28/9/2021) kemarin.

Pembunuhan itu telah menimbulkan kekhawatiran tentang kembalinya bentuk aturan keras yang diberlakukan Taliban ketika terakhir kali menguasai Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001. Selama waktu itu, Taliban melarang sebagian besar bentuk musik karena dianggap tidak Islami.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Rabu (25/8/2021), juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan "musik dilarang dalam Islam," ketika ditanya apakah itu akan sekali lagi dilarang di depan umum di Afghanistan. Dia menambahkan bahwa Taliban berharap bisa "membujuk orang untuk tidak melakukan hal seperti itu, bukannya menekan mereka."

Tapi intoleransi kelompok militan sebelumnya untuk musik tanpa makna agama telah membuat para pembela hak waspada terhadap tindakan keras baru terhadap artis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: