Mengapa Pemimpin Tertinggi Taliban Akhundzada Tidak Muncul? Ini Sejumlah Teorinya
Pada hari-hari sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, sejumlah besar tokoh Taliban telah memasuki Kabul. Mereka terdiri atas pasukan komando yang keras, siswa madrasah bersenjata dan para pemimpin yang beruban kembali dari tahun-tahun pengasingan.
Ada satu pengecualian besar yaitu pemimpin tertinggi kelompok itu.
Baca Juga: Jubir Bilang Pentolan Tertinggi Taliban Berada di Afghanistan
Tetapi Taliban mengkonfirmasi pada Minggu (29/8/2021) bahwa Hibatullah Akhundzada berada di Afghanistan dan akan segera muncul di depan umum untuk pertama kalinya.
"Dia hadir di Kandahar. Dia telah tinggal di sana sejak awal," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, dilansir NDTV, Selasa (31/8/2021).
"Dia akan segera tampil di depan umum," tambah wakil juru bicara Bilal Karimi.
Akhundzada, yang disebut komandan umat beriman, telah menggembalakan Taliban sebagai pemimpinnya sejak 2016 ketika direbut dari ketidakjelasan relatif untuk mengawasi gerakan dalam krisis.
Setelah mengambil kendali pemberontakan, ulama itu ditugasi dengan tantangan besar untuk menyatukan gerakan jihad yang sempat retak selama perebutan kekuasaan yang pahit.
Pertikaian itu terjadi saat kelompok itu dipukul dengan pukulan berturut-turut --pembunuhan pendahulu Akhundzada dan pengungkapan bahwa para pemimpinnya telah menyembunyikan kematian pendiri Taliban Mullah Omar.
Sedikit yang masih diketahui tentang peran sehari-hari Akhundzada, dengan profil publiknya sebagian besar terbatas pada rilis pesan tahunan selama hari libur Islam.
Terlepas dari satu foto yang dirilis oleh Taliban, pemimpin tersebut tidak pernah muncul di depan umum dan keberadaannya sebagian besar tetap tidak diketahui.
Sejak menguasai Kabul pada pertengahan Agustus, kelompok itu sampai sekarang tetap bungkam tentang gerakan Akhundzada.
"Anda akan segera bertemu dengannya, insya Allah," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada wartawan awal pekan ini ketika ditanya tentang keberadaan Akhundzada.
Komentar itu muncul saat kepala berbagai faksi Taliban secara terbuka berkhotbah di masjid Kabul, bertemu dengan tokoh oposisi, dan bahkan mengobrol dengan pejabat kriket Afghanistan dalam beberapa hari terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: